KLIK24.NEWS Kotamobagu – Pemerintah Kota Kotamobagu kembali mencatatkan capaian luar biasa dalam penilaian Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 tingkat Provinsi Sulawesi Utara. Dengan skor 3,69, Kotamobagu berhasil menempati peringkat kedua di antara kabupaten/kota se-Sulawesi Utara, meningkat dari skor 3,63 pada tahun sebelumnya.
Kepala Bappelitbangda Kotamobagu, Chelsia Paputungan, mengungkapkan bahwa hasil ini menunjukkan peningkatan daya saing Kotamobagu di berbagai aspek strategis.
BACA JUGA : Bulan Ramadan, Donasi Pegawai PLN Beri Sambungan Listrik Gratis Bagi 2.597 Keluarga Prasejahtera
“Berdasarkan hasil pengukuran oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), skor IDSD Kota Kotamobagu tahun ini naik menjadi 3,69. Ini merupakan bukti nyata dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan daya saing daerah,” ujar Chelsia, Selasa (11/3/2025).
Dalam penilaian IDSD 2024, terdapat empat komponen utama yang menentukan daya saing suatu daerah, yaitu:
- Lingkungan Pendukung: mencakup institusi, infrastruktur, adopsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta stabilitas ekonomi makro.
- Sumber Daya Manusia (SDM): meliputi aspek kesehatan dan keterampilan tenaga kerja.
- Pasar: meliputi pasar produk, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, dan ukuran pasar.
- Ekosistem Inovasi: mencakup dinamisme bisnis dan kapabilitas inovasi.
Chelsia menambahkan bahwa daya saing daerah tidak hanya sekadar angka, tetapi juga mencerminkan kemampuan suatu daerah dalam menciptakan nilai tambah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
“Kemampuan daerah untuk terus meningkatkan daya saingnya akan bergantung pada kebijakan yang tepat dalam mendorong transformasi ekonomi, inovasi, serta keberlanjutan pertumbuhan,” jelasnya.
BACA JUGA : Sinergi PLN dan Pemprov Sulawesi Tengah, Hadirkan Listrik Andal dan Berkelanjutan untuk Masyarakat
Keberhasilan Kotamobagu dalam meningkatkan daya saingnya diharapkan menjadi rujukan utama bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan pembangunan berbasis bukti. Selain itu, IDSD juga menjadi referensi bagi akademisi dalam penelitian serta bagi pelaku usaha dalam mengambil keputusan strategis.
Dengan semakin meningkatnya pemahaman terhadap faktor-faktor penentu daya saing, seperti lingkungan yang kondusif, SDM berkualitas, efisiensi pasar, dan ekosistem inovatif, maka potensi daerah dapat lebih dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Prestasi ini sekaligus menjadi motivasi bagi Pemkot Kotamobagu untuk terus berinovasi dan memperkuat daya saing dalam menghadapi tantangan pembangunan di masa depan.***