KLIK24.NEWS Cerpen – Diatas Awan, Di puncak gunung yang menjulang tinggi, dua orang sedang berdiri, terpaku pada pemandangan spektakuler yang membentang di depan mata mereka. Itu adalah Sarah dan Alex, sepasang kekasih yang telah lama merencanakan pendakian ini.
Mereka berdua adalah jiwa petualang yang selalu mencari keindahan di alam. Sarah, dengan rambut pirangnya yang terikat rapi dan senyuman hangatnya, adalah seorang fotografer yang berusaha menangkap keajaiban alam dalam bidikan kameranya. Alex, pria tegap dengan senyum lebar dan mata cokelatnya yang tajam, adalah seorang ahli pendakian yang selalu ingin merasakan kebebasan di puncak-puncak tertinggi.
Mereka berdiri di atas awan, sensasi yang membuat hati berdebar. Di kejauhan, matahari terbenam dengan warna-warni yang menakjubkan, memancarkan cahaya emas di sekitar mereka. Pemandangan ini seolah-olah hanya milik mereka, suatu keajaiban alam yang hanya bisa dinikmati oleh yang berani mendaki ke puncak.
BACA JUGA : Unit Resmob Polres Kotamobagu Berhasil Menangkap Pelaku Penjambretan di Kelurahan Mogolaing
Sarah mengangkat kameranya dan mulai mengambil foto-foto pemandangan. Dia ingin menangkap setiap detail, setiap perubahan cahaya, sehingga bisa berbagi keindahan ini dengan dunia. “Kau tahu,” kata Alex dengan suara lembut, “setiap kali kita melakukan pendakian seperti ini, aku merasa kita semakin dekat dengan alam dan dengan satu sama lain.”
Sarah menoleh padanya dan tersenyum. “Benar sekali. Setiap langkah yang kita ambil adalah langkah yang kita lakukan bersama.” Mereka duduk di atas batu besar, menatap matahari terbenam. Tangan mereka saling berpegangan, seolah tidak ingin melepaskan satu sama lain. Di dalam hati mereka, ada kebahagiaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Namun, saat matahari benar-benar tenggelam dan langit berubah menjadi malam, suara angin yang kencang tiba-tiba menderu. Mereka merasa gemetar dan melihat awan-awan yang mulai membentuk badai. “Kita harus turun sekarang!” teriak Alex, suaranya hampir terhilang oleh suara angin.
Mereka berlari ke bawah, mencari tempat perlindungan dari badai yang semakin kuat. Namun, terlambat. Kilat menyambar dan petir menghantam, membuat mereka terpisah oleh gelombang panik. Sarah terjatuh ke sebuah celah sempit, tak dapat bergerak. Dia merasa takut dan berharap Alex baik-baik saja. Sedangkan Alex, dengan tekad yang kuat, mencari-cari Sarah di tengah kegelapan.
BACA JUGA : Pemerintah Kotamobagu Siapkan Langkah Matang untuk Pengangkatan Formasi P3K 2023
Akhirnya, mereka menemukan satu sama lain di dalam gua kecil. Basah kuyup dan gemetar, mereka saling merangkul dengan erat. Kejadian itu memberi mereka pengalaman yang tak terlupakan, mengingatkan bahwa alam memiliki kekuatan yang tak terduga.
Setelah badai reda, mereka keluar dari gua dengan perasaan lelah namun bersyukur. Di langit, bintang-bintang mulai berpendar, menciptakan pemandangan yang begitu indah. “Meskipun badai datang mengguncang, kita tetap bersama,” kata Alex sambil tersenyum kepada Sarah. Sarah mengangguk setuju. “Ya, kita melalui segalanya bersama-sama.”
Di atas gunung yang tinggi, di bawah langit yang berbintang, Sarah dan Alex merasa seperti takdir membawa mereka untuk menghadapi ujian yang menguatkan ikatan cinta mereka. Dalam pelukan satu sama lain, mereka merasa penuh keterhubungan dengan alam dan dengan cinta yang menghangatkan hati.***