KLIK24.NEWS Jakarta – PLN Terima Kunjungan Kerja Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, Banten pada tanggal 1 September 2023. Dalam kunjungan tersebut, Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menyatakan bahwa tata kelola operasional PLTU Suralaya telah sesuai dengan aturan, yang dapat meminimalisir emisi karbon.
PLN Terima Kunjungan Kerja, Sugeng mengungkapkan hasil kunjungan tersebut menunjukkan bahwa PLTU Suralaya telah memenuhi standar yang diharapkan dan angka emisi karbon masih berada di bawah standar baku mutu. Hal ini juga didukung oleh penghargaan proper emas dan penghargaan internasional yang diterima oleh PLTU Suralaya.
Dari hasil kunjungan ini, Sugeng juga menegaskan bahwa PLTU Suralaya bukan penyebab utama polusi di Jakarta. Berdasarkan paparan dari Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Prof. Puji Lestari, PLTU Suralaya tidak dianggap sebagai sumber polusi di Jakarta. Meskipun demikian, Sugeng mengakui bahwa transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 harus terus berlanjut untuk menciptakan listrik yang lebih ramah lingkungan.
BACA JUGA : PLN, ACWA Power, dan PT Pupuk Indonesia Kolaborasi Bangun Proyek Integrated Green Hydrogen dan Green Ammonia
Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Adi Lumakso, menjelaskan bahwa PLN selalu menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mengoperasikan pembangkit. Teknologi terbaru digunakan untuk mengurangi emisi gas buang dari pembangkit berbasis batubara.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa PLTU Suralaya telah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, PLTU ini telah dilengkapi dengan teknologi untuk menyaring debu dan mengendalikan polutan NOx dan SOx.
PLTU Suralaya juga telah dilengkapi dengan Continuous Emission Monitoring System (CEMS) untuk memantau emisi gas buang secara real-time. Ini menunjukkan bahwa PLN menerapkan teknologi digital dalam mengelola pembangkitnya.
BACA JUGA : PLN Jajaki Kerja Sama Pembiayaan Hijau dengan Export Finance Australia untuk Dukung Transisi Energi
Berkat upaya-upaya ini, PLN telah menerima 7 penghargaan dalam ASEAN Energy Award 2023, yang mengakui tata kelola operasional pembangkit yang baik, pengurangan emisi, dan kontribusi terhadap perekonomian. PLTU lain yang juga menerima penghargaan serupa adalah PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Paiton, PLTU Jeranjang, dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Gunung Wugul.
Penghargaan ini adalah bukti bahwa PLN sangat memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan menjalankan seluruh parameter pembangkit yang efisien, andal, dan ramah lingkungan. Kunjungan ini dihadiri oleh beberapa anggota Komisi VII DPR RI dan perwakilan dari instansi terkait.***