KLIK24.NEWS Jakarta – PLN Menggebrak, PT PLN (Persero) siap menjadi pemain utama di Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) dengan rencana melantai dan membuka setara hampir 1 juta ton CO2. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan percepatan transisi energi.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah meluncurkan IDXCarbon pada Selasa (26/9) di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyambut positif keputusan PLN ini sebagai langkah besar dalam mendukung mitigasi perubahan iklim di Indonesia.
BACA JUGA : Mewujudkan Mimpi Indonesia: Biografi Dirilis dalam Bahasa Korea, Inspirasi Global
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan kesiapan PLN Group untuk menjadi pelaku utama dalam penurunan emisi melalui peran aktif di bursa perdagangan karbon. “Kami terus mendukung Pemerintah untuk mengembangkan ekosistem perdagangan karbon. Beberapa pilot project telah kami lakukan sehingga hari ini, sistem perdagangan karbon bisa dilakukan,” ujar Darmawan.
Bukti keseriusan PLN terlihat dari penerimaan Sertifikat Penurunan Emisi (SPE) pertama di Indonesia melalui mekanisme non konversi dengan mekanisme internasional. Darmawan menegaskan bahwa PLN akan segera melantai di bursa karbon dengan penurunan emisi terbesar.
Selain terdaftar di bursa, PLN juga aktif melakukan perdagangan karbon secara langsung, melibatkan 3 dari 4 aspek perdagangan karbon, yaitu perdagangan emisi langsung, offset emisi langsung, dan perdagangan offset melalui bursa. Platform PLN Climate Click, yang diluncurkan sejak 8 September 2023, menjadi bukti konkret dari keterlibatan PLN dalam perdagangan karbon.
Darmawan menambahkan bahwa unit pembangkit PLTGU Blok 3 Muara Karang akan menjadi pionir pembangkit PLN yang masuk ke bursa karbon. Unit ini telah berhasil menurunkan karbon dioksida setara hampir 1 juta ton di tahun 2022, menunjukkan kontribusi signifikan dalam upaya penurunan emisi.
“Pada masa depan, PLN tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga memberikan energi rendah emisi. Ini berasal dari pembangkit energi terbarukan dan skenario transisi energi yang ambisius,” ungkap Darmawan. PLN berkomitmen untuk mengembangkan energi terbarukan hingga 75% pada tahun 2040, dengan 25% di antaranya berasal dari gas alam.***