Presiden Joko Widodo Optimistis Pengembangan Energi Bersih Tumbuh Pesat

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (tiga dari kiri) didampingi oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab Thani bin Ahmed Al Zeyoudi (dua dari kanan), Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir (kanan), Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin (tiga dari kanan), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri), dan Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan (dua dari kiri) menandatangani prasasti peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (9/11).

KLIK24.NEW Purwakarta – Presiden Joko Widodo menyampaikan optimisme terhadap pengembangan pembangkit berbasis energi bersih di Indonesia. Selama peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Purwakarta, Jawa Barat, pada Kamis (9/11), Presiden menyatakan keyakinannya bahwa penggunaan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia dapat terus ditingkatkan.

BACA JUGA : Penguatan Kapasitas dan Fungsi BPD: Membangun Tata Kelola Pemerintahan Desa yang Efektif dan Efisien

Beroperasinya PLTS Terapung Cirata, yang merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga surya terapung terbesar di Asia Tenggara, menjadi langkah bersejarah. Presiden menyebutnya sebagai mimpi besar yang akhirnya terwujud. Dengan kapasitas 192 megawatt peak (MWp), PLTS ini menjadi penambah signifikan pada kapasitas energi bersih di Indonesia.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (tiga dari kiri) saat mendengarkan penjelasan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) terkait panel surya yang digunakan di PLTS Terapung Cirata, Purwakarta, Jawa Barat. Darmawan menjelaskan, pelampung yang digunakan untuk meletakkan panel surya di PLTS tersebut merupakan produk dalam negeri. Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Erick Thohir (dua dari kiri), Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab Thani bin Ahmed Al Zeyoudi (kanan), Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin (tiga dari kanan), Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi (dua dari kanan).

Presiden menyoroti pentingnya inovasi teknologi dan jaringan transmisi yang kokoh dalam mengatasi tantangan EBT terkait intermitensi. Beliau menyebut bahwa teknologi smart grid dapat menjawab masalah ini, memastikan stabilitas pasokan listrik meskipun terdapat fluktuasi cuaca.

Teknologi smart grid juga dianggap sebagai solusi untuk menciptakan akses listrik bersih yang merata di seluruh masyarakat. Presiden menekankan bahwa jaringan transmisi antarpulau dapat menghubungkan potensi energi terbarukan di daerah terpencil ke pusat ekonomi yang membutuhkan listrik lebih banyak.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (kiri) saat berdiskusi dengan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kanan) setelah peresmian PLTS Terapung Cirata, di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (09/11). Melihat luasan Waduk Cirata sebesar 6.200 hektare, PLTS ini bisa dikembangkan hingga lebih dari 1.000 MWp.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan kesiapannya untuk menjalankan arahan Presiden terkait peningkatan penggunaan energi terbarukan. PLN tengah mengusung strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) dengan target meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan hingga 75 persen atau setara 61 gigawatt (GW) hingga tahun 2040.

BACA JUGA : Presiden Joko Widodo Resmikan PLTS Terapung Cirata, Menjadi yang Terbesar di Asia Tenggara

Strategi tersebut mencakup pembangunan green enabling transmission line yang akan menghubungkan potensi EBT di daerah terpencil dengan pusat beban listrik, seperti di Pulau Jawa. Darmawan menegaskan kesiapan PLN untuk menjalankan transisi energi demi memastikan masa depan yang lebih baik. Peresmian PLTS Terapung Cirata dan komitmen pemerintah terhadap pengembangan energi bersih diharapkan dapat mengakselerasi perubahan menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *