Bupati Boltim Memperkuat Persatuan Melalui Acara Adat Tulude

KLIK24.NEWS Bolaang Mongondow Timur (Boltim) – Bupati Boltim Memperkuat Persatuan, bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Boltim Ny Seska Ervina Budiman, menghadiri Upacara Adat Tulude Masyarakat keturunan Nusa Utara yang bermukim di Desa Dodap Pantai, Kecamatan Tutuyan.

Acara Adat Tulude dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat, termasuk Ketua TP-PKK Boltim beserta anak, Kapolres Boltim, Danramil Kotabunan yang mewakili Dandim Boltim, Sekretaris Daerah (Sekda), para jajaran Asisten Bupati, kepala Dinas Boltim, Kepala Kementerian Agama Boltim, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan masyarakat setempat.

BACA JUGA : Bupati Boltim dan Forkopimda Letakkan Batu Pertama Pembangunan Mesjid Agung Boltim

Dalam sambutannya, Bupati Boltim menyatakan pentingnya budaya dalam menyatukan berbagai suku dan kelompok etnis yang hadir dalam acara Adat Tulude. “Saya dari suku Mongondow, pak Sekda dari Suku Minahasa, Kapolres dari suku Jawa Makassar, pak Dandim dari Sulawesi Tengah, kita semua berkumpul disini untuk menghargai, menghormati adat suku orang Sangir. Saya memakai lambang kebesaran Bupati yang dilekatkan pada baju Banian, agar mereka tahu saya sangat menghormati adat dan budaya orang Sangir,” ucap Bupati.

Lebih lanjut, Bupati Boltim menekankan pentingnya memisahkan antara acara adat budaya dan politik, karena pengaitan tersebut dapat merusak tali silaturahmi masyarakat, terutama pada masyarakat adat Sangir yang ada di Boltim. “Politik dapat menceraiberaikan kalian tetapi marilah kita disatukan oleh budaya, itu yang paling hebat dan itu yang paling utama,” tambahnya.

BACA JUGA : Prestasi Gemilang: Boltim Raih Opini WTP ke-10 dalam Treasury Awards 2024

Keberadaan acara Adat Tulude menjadi bukti nyata bahwa keberagaman budaya di Boltim dapat menjadi perekat yang kuat dalam mempersatukan masyarakat. Semangat untuk menghormati dan melestarikan adat dan budaya lokal harus terus ditanamkan, sehingga kekayaan kultural ini dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang sebagai warisan yang berharga.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *