KLIK24.NEWS warna – Pemilik nama asli KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, yang akrab dipanggil Abah Guru Sekumpul atau Tuan Guru Ijai, lahir pada 11 Februari 1942 di Tunggul Irang, Martapura. Beliau adalah seorang ulama Banjar yang sangat kharismatik dan memiliki popularitas tinggi di daerah Kalimantan.
Abah Guru Sekumpul tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan nilai-nilai keagamaan. Sejak kecil, ketertarikannya terhadap ilmu agama sudah terlihat, dan ia mulai menuntut ilmu agama di lingkungan sekitar kampungnya. Pendidikannya terus berkembang, dan Abah Guru Sekumpul belajar di bawah bimbingan berbagai guru agama terkemuka.
BACA JUGA : Kapolres Kotamobagu dan Forkopimda Ikut Simulasi Pemilihan Umum: Komitmen Terhadap Keamanan dan Kondusifitas
Abah Guru Sekumpul mengejar pendidikan agama dengan tekun dan penuh semangat. Ia menjadi mahir dalam berbagai cabang ilmu keagamaan, termasuk tafsir, hadis, fiqh, dan tasawuf. Kepandaiannya dalam memberikan ceramah dan khotbah membuatnya dihormati dan diakui oleh masyarakat sekitar.
Seiring berjalannya waktu, Abah Guru Sekumpul mendirikan sekolah agama dan pesantren sebagai bentuk pengabdian untuk mendidik generasi muda dengan nilai-nilai keagamaan. Pesantren yang didirikannya menjadi tempat berkumpulnya banyak santri dan pengajar agama yang ingin memperdalam pengetahuan agama Islam.
Keberadaan Abah Guru Sekumpul tidak hanya dikenal di kalangan santri dan ulama, tetapi juga mencapai masyarakat luas. Kharismanya sebagai seorang ulama dan pemimpin spiritual membuatnya menjadi sosok yang dihormati dan dicintai oleh banyak orang. Kepedulian Abah Guru Sekumpul terhadap masalah sosial dan kesejahteraan masyarakat membantu meningkatkan kualitas hidup di sekitar tempat tinggalnya.
Abah Guru Sekumpul bukan hanya seorang ulama, tetapi juga seorang tokoh yang berperan aktif dalam pembangunan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Beliau terlibat dalam berbagai program pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Kontribusinya tidak hanya terbatas pada ranah agama, melainkan juga mencakup aspek-aspek lain yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
BACA JUGA : Menyingkap Tanda-tanda Seorang Penyembuh Spiritual
Abah Guru Sekumpul meninggalkan warisan berupa pesantren yang terus berkembang dan melahirkan generasi ulama yang meneruskan jejaknya. Pengaruh spiritual dan kemanusiaan yang ia tanamkan menjadikan masyarakat terus mengenangnya sebagai tokoh yang menginspirasi. Pesantren yang didirikannya tetap menjadi pusat pembelajaran agama dan pusat pengembangan potensi masyarakat di sekitar.
Abah Guru Sekumpul, atau Tuan Guru Ijai, adalah sosok ulama kharismatik dari Kalimantan yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan pendidikan agama dan kesejahteraan masyarakat. Kiprahnya sebagai pemimpin spiritual dan sosial membuktikan bahwa seorang ulama tidak hanya fokus pada urusan agama semata, tetapi juga memiliki tanggung jawab terhadap kesejahteraan umat dan masyarakat. Warisan dan pengaruh positif yang ditinggalkan oleh Abah Guru Sekumpul akan terus membimbing generasi selanjutnya dalam menjalankan peran dan tanggung jawab mereka dalam membangun masyarakat yang lebih baik.***