Kunjungi Provinsi Gorontalo, Kementerian BUMN dan PLN Pastikan Keberlanjutan Program Infrastruktur Ketenagalistrikan

KLIK24.NEWS Gorontalo – Asisten Deputi Bidang Industri Energi, Minyak, dan Gas Kementerian BUMN, Abdi Mustakim, bersama tim kementerian, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Gorontalo untuk memastikan pelaksanaan program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dan kondisi kelistrikan di wilayah Gorontalo dan sekitarnya.

Kunjungan ini mencakup beberapa lokasi, dimulai dengan site visit ke PLTG Maleo Marisa pada Rabu (24/07), diikuti dengan rapat koordinasi di PLN UP3 Gorontalo pada Jumat (26/07).

Agenda utama kunjungan kerja ini adalah monitoring kondisi kelistrikan di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo, pemantauan program gasifikasi pembangkit klaster Sulawesi – Maluku, monitoring progres listrik desa, serta beberapa agenda penting lainnya.

BACA JUGA : Pj. Wali Kota Hadiri Pelantikan Rektor dan Pejabat Struktural IAI Kotamobagu Masa Jabatan 2024–2028

Dalam pertemuan tersebut, hadir General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo), Atmoko Basuki, beserta jajaran, Manager Unit Pembangkitan Gorontalo, M. Iqbal, Manager Unit Pelaksana Pengatur Beban Sistem Minahasa, Furqan Idris, dan Manager PLN UP3 Gorontalo Rudiyanto Loleh.

General Manager PLN UID Suluttenggo, Atmoko Basuki, menjelaskan bahwa sistem kelistrikan di wilayahnya terdiri dari Sistem on grid SulutGo yang mensuplai listrik di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo, Sistem on grid Sulbagsel yang mensuplai listrik di Provinsi Sulawesi Tengah, dan Sistem isolated/off grid.

“Saat ini total daya mampu pasok di semua sistem kelistrikan Suluttenggo sebesar 857,88 Megawatt (MW) dari beban puncak 787,69 MW dan cadangan daya 70,2 MW. Untuk itu, kami siap dalam melayani kebutuhan listrik pelanggan,” ujar Atmoko.

Untuk total bauran energi di sistem SulutGo, Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai 33%, Batubara 61%, Gas 5,64%, dan sisanya BBM. Di sistem Sulbagsel, bauran energi EBT sebesar 39%, Batubara 48%, Gas 5,6%, dan sisanya BBM.

“Dalam mengembangkan penggunaan EBT, kami berfokus pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk program listrik desa serta mendukung program dedieselisasi dengan menggantikan pembangkit listrik berbasis BBM menjadi Energi Baru Terbarukan,” tambah Atmoko.

BACA JUGA : Pemkab Bolmut, KPP Pratama, dan KPPN Kotamobagu Tandatangani BAR Hasil Rekonsiliasi Pajak Semester I 2024

Asisten Deputi Bidang Industri Energi, Minyak, dan Gas Kementerian BUMN, Abdi Mustakim, menjelaskan bahwa program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pasokan listrik, serta memperluas jangkauan layanan listrik ke berbagai wilayah.

“Program ini mencakup beberapa aspek seperti pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT, pengembangan jaringan transmisi dan distribusi, peningkatan kualitas dan keandalan layanan, serta peningkatan akses listrik di daerah terpencil,” jelas Abdi.

“Selain itu, program ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi suatu daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan,” lanjut Abdi.

Dengan kunjungan ini, diharapkan program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Gorontalo dan sekitarnya dapat terus berkelanjutan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *