PLN Siap Kawal Target Penambahan Kapasitas EBT 75 GW pada 2039

KLIK24.NEWS Baku – PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan penuh untuk mengawal target pemerintah dalam menambah kapasitas terpasang energi baru dan terbarukan (EBT) hingga 75 gigawatt (GW) dalam 15 tahun ke depan. PLN mengajak semua pihak, termasuk sektor swasta dan lembaga internasional, untuk berkolaborasi dalam menyediakan pendanaan hijau demi mendukung pembangunan pembangkit energi bersih yang berkelanjutan.

Komitmen ini diungkapkan dalam diskusi panel di World Bank Pavillion COP29, di Baku, Azerbaijan. Dementrios Papathanasiou, Global Director of Energy & Extractives World Bank, menyebut PLN sebagai aktor kunci dalam transisi energi di Indonesia.

“Kinerja keuangan dan operasional yang kuat sangat diperlukan untuk memastikan investasi energi bersih dapat terus berlanjut,” ujar Dementrios.

BACA JUGA : Perkuat Kolaborasi Tingkatkan Layanan, PLN UP3 Palu dan 8 Pemda di Sulawesi Tengah Teken PKS PBJT-TL

Valerie Levkov, Global Director of Energy, Mining & Sustainable Infrastructure Advisory di International Finance Corporation (IFC), menegaskan bahwa kontribusi sektor swasta sangat penting dalam mempercepat transisi energi.

“Sektor swasta dapat memberikan kapasitas pembiayaan dan teknologi seperti penyimpanan energi skala besar. Namun, regulasi yang stabil dan transparan menjadi kunci untuk menarik minat investor,” jelas Valerie.

Ia mencontohkan keberhasilan negara-negara lain dalam memanfaatkan teknologi baterai untuk mendukung integrasi energi terbarukan, yang diharapkan dapat menjadi model bagi Indonesia.

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi, memaparkan rencana strategis PLN untuk mendukung target net zero emissions pada 2060. Salah satu langkah utama adalah pembangunan jaringan transmisi sepanjang 70.000 kilometer yang akan mendistribusikan listrik hijau ke pusat permintaan energi.

“Proyek ini membutuhkan investasi besar dan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan. Oleh karena itu, pendanaan hijau seperti Green Bond dan pinjaman berkelanjutan menjadi solusi penting,” ungkap Evy.

BACA JUGA : PLN Suluttenggo Siagakan 2.195 Personel untuk Kawal Pilkada Serentak 2024

Namun, Evy juga menyoroti tantangan geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau. Banyak sumber daya EBT berada di wilayah terpencil, sedangkan pusat permintaan energi ada di kawasan perkotaan.

“Kami membutuhkan interkoneksi antar pulau untuk memastikan distribusi listrik yang efisien dan andal,” lanjut Evy.

PLN mengajak sektor swasta, lembaga keuangan, dan pemerintah untuk memperkuat kolaborasi dalam mencapai target ini. Dukungan regulasi yang stabil dan kemitraan strategis dianggap penting untuk memperlancar transisi energi di Indonesia.

“Pendanaan hijau dan sinergi yang erat akan menjadi kunci keberhasilan transisi energi ini. Kami optimis bahwa bersama, kita bisa mewujudkan masa depan energi bersih di Indonesia,” tutup Evy.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *