KLIK24.NEWS Sumedang – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi membuka 37 proyek ketenagalistrikan yang mencakup pembangkit, jaringan transmisi, dan gardu induk di 18 provinsi. Peresmian dilakukan di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1), dengan total kapasitas mencapai 3,2 Gigawatt (GW), menjadikannya salah satu proyek energi terbesar di dunia.
BACA JUGA : Pajak Ekonomi Digital Melonjak: Sumbangan Rp32,32 Triliun ke Kas Negara
Sebanyak 89 persen dari 26 pembangkit yang diresmikan berbasis energi terbarukan, meliputi:
- PLTA: 284 MW
- PLTM: 29,98 MW
- PLTP: 41,52 MW
- PLTS: 50,25 MW
- PLTBm: 27 MW
- PLTGU: 2.380 MW
- PLTMG: 60 MW
Presiden Prabowo menegaskan pentingnya transformasi energi dalam mendukung swasembada energi dan kesejahteraan masyarakat. “Energi adalah kunci untuk transformasi bangsa menuju negara industri maju. Dengan sumber daya alam melimpah, kita fokus pada energi ramah lingkungan untuk menghilangkan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Prabowo.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menjelaskan proyek ini merupakan langkah nyata dalam transisi energi fosil ke energi terbarukan. Infrastruktur baru meliputi 739,71 kilometer sirkit (kms) jaringan transmisi dengan kapasitas 1.740 MVA, mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen perusahaan dalam memperluas akses listrik berbasis energi bersih. “PLN mendukung penuh visi pemerintah dengan memastikan suplai listrik yang merata, andal, dan berkelanjutan, yang juga menciptakan ribuan lapangan kerja baru,” ungkapnya.
Proyek ini tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga mendorong pemerataan pasokan listrik di daerah terpencil, mendukung industri, dan meningkatkan produktivitas. “Keberhasilan ini berkat sinergi antara pemerintah dan PLN, yang bersama-sama mengatasi tantangan dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan,” tambah Darmawan.
Dengan keberhasilan ini, Indonesia semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu negara terdepan dalam transformasi energi menuju era energi terbarukan.***