Permintaan Gas Naik 5,3% per Tahun, PLN EPI: Gas Jadi Kunci Transisi Energi Bersih

KLIK24.NEWS  Jakarta – Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Rakhmad Dewanto, mengungkapkan bahwa permintaan gas untuk sektor kelistrikan diperkirakan meningkat sebesar 5,3% setiap tahunnya. Peningkatan ini didorong oleh kebutuhan terhadap energi bersih dan peran gas bumi sebagai sumber energi transisi yang andal.

PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) mau tidak mau dibutuhkan karena sifatnya yang fast response dan fleksibel. Dalam kondisi tertentu, pembangkit listrik berbasis gas bahkan bisa menjadi black start unit. Jadi dari kondisi nol, dia bisa cepat sekali memenuhi kenaikan demand,” ujar Rakhmad dalam keterangannya yang dikutip Jumat (18/7/2025).

BACA JUGA : PLN EPI Siap Dapat Tambahan Gas dari Blok Duyung Natuna, Proyek Pipa Pemping Mulai Jalan Tahun Depan

Menurutnya, seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional serta program hilirisasi industri, konsumsi gas diprediksi terus meningkat. Gas bumi dinilai lebih bersih dibandingkan energi fosil lainnya dan memiliki peran penting dalam mendukung pembangkit energi baru terbarukan (EBT) yang bersifat intermiten.

Sementara itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat adanya surplus pasokan gas di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di Jawa Timur.

BACA JUGA : Kompor Induksi dan Jagung Lokal Bersatu di Electrifying Lifestyle Vaganza: PLN UID Banten dan Pemprov Banten Dorong Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, mengungkapkan bahwa ketersediaan gas yang berlebih belum termanfaatkan secara optimal akibat keterbatasan infrastruktur. “Surplus gas ini sebenarnya berpotensi besar untuk mendukung kebutuhan energi nasional jika infrastruktur pendukungnya diperkuat,” ujarnya.

Dengan meningkatnya kebutuhan gas untuk kelistrikan dan potensi pasokan yang belum tergarap maksimal, sinergi antar pemangku kepentingan, termasuk SKK Migas dan PLN, menjadi krusial untuk mewujudkan transisi energi nasional yang lebih bersih dan andal.***

Tinggalkan Balasan