KLIK24.NEWS Sigi – Haru dan rasa syukur menyelimuti ratusan warga di Desa Olu, Dusun Paku Desa Anca, dan Dusun Palili Desa Tamado, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Setelah sekian lama hidup dalam gelap dan mengandalkan genset serta pelita, kini sebanyak 607 kepala keluarga akhirnya menikmati terang listrik dari PLN (Persero) untuk pertama kalinya.
Peresmian penyalaan listrik di wilayah terpencil ini menjadi momen bersejarah yang tidak hanya menerangi rumah-rumah warga, tetapi juga menyalakan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Santi, seorang ibu rumah tangga di Desa Olu, mengungkapkan rasa syukurnya dengan penuh haru. “Terima kasih PLN sudah ada di Desa Olu. Sebelum ini, saya hanya menggunakan pelita. Kini lebih tenang karena listrik sudah ada,” ujarnya.
BACA JUGA : Dandim 1303/BM Dan Kapolres Kotamobagu Silaturahmi Dengan Masyarakat Dan Pondok Pesantren
Sementara itu, Saidin Ali, warga Desa Olu lainnya, mengungkapkan betapa besar perubahan yang dirasakannya. “Saat pertama kali listrik menyala, saya langsung coba nyalakan mesin depot, kulkas, freezer—dan semuanya menyala! Genset tidak pernah bisa seperti itu. Betul-betul seperti mimpi, merinding saya,” katanya penuh emosi.
Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, yang turut hadir dalam peresmian tersebut, menyampaikan apresiasi tinggi atas komitmen PLN dalam menghadirkan akses listrik hingga ke pelosok.
“Ini bukan sekadar janji, tapi aksi nyata PLN. Akses listrik ini akan menjadi pondasi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata di wilayah ini,” tegas Gubernur dalam sambutannya.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Suluttenggo, Usman Bangun, menegaskan bahwa penyalaan listrik di Desa Olu adalah bagian dari misi besar PLN dalam menerangi seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
BACA JUGA : Perkuat Dunia Pendidikan, Wali Kota Kotamobagu Silaturahmi dengan Rektor UNUSIA di Jakarta
“Kami percaya listrik akan membuka jalan bagi tumbuhnya ekonomi lokal, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya,” ujar Usman.
Sementara itu, Rahmatan, Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan Sulawesi Tengah (UP2K Sulteng), mengungkapkan bahwa tantangan geografis menjadi salah satu rintangan besar dalam proyek ini.
“Akses ke Desa Olu sangat sulit. Jalur perbukitan dan rawa di sekeliling Danau Lindu membuat proses pembangunan penuh perjuangan. Namun berkat sinergi dengan pemerintah dan semua pihak, akhirnya PLN berhasil menghadirkan terang ke desa ini,” jelasnya.
Dalam proyek ini, PLN membangun:
- Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 23,58 kms
- Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 10,64 kms
- 8 gardu distribusi dengan total daya 550 kVA
Selain Desa Olu, jaringan ini juga mengaliri Dusun Paku Desa Anca dan Dusun Palili Desa Tamado, yang dilalui oleh jalur distribusi menuju Desa Olu. Dengan penyalaan listrik ini, rasio desa berlistrik (RDB) PLN di Kecamatan Lindu resmi mencapai 100 persen dari total lima desa.
Kini, Desa Olu dan dua dusun lainnya tak lagi hanya terang secara fisik, tetapi juga menyala dengan harapan dan peluang baru menuju kehidupan yang lebih sejahtera.***


















