Dari Limbah Jadi Berkah: Warga Binaan Nusakambangan Sulap FABA Jadi Produk Bernilai Ekonomi

KLIK24.NEWS Nusakambangan, 10 September 2025 – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, kini memiliki harapan baru lewat keterampilan yang mereka dapatkan. Melalui pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA), limbah hasil pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala, para warga binaan mampu mengolahnya menjadi produk konstruksi bernilai ekonomi seperti batako, paving block, roaster, hingga buis beton.

Program ini lahir dari kolaborasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dengan PT PLN (Persero), menjadikan lapas tak hanya tempat pembinaan, tetapi juga pusat pemberdayaan yang membuka jalan bagi kehidupan produktif pasca-pembebasan.

Suara Warga Binaan: Ilmu untuk Masa Depan, Salah seorang warga binaan Lapas Terbuka Nusakambangan, Kevin Ruben Rafael, menyampaikan rasa syukur atas program ini.
“Ini sangat membantu kami sebagai warga binaan karena menambah ilmu pengetahuan. Nanti, ketika kami keluar, ilmu ini bisa bermanfaat bagi kehidupan kami di masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA : PLN Hadirkan Program Nusakambangan Berdaya, Warga Binaan Dilatih Olah FABA Jadi Batako Bernilai Tambah

Hal serupa dirasakan oleh Listianto, warga binaan Lapas Nirbaya Nusakambangan.
“Alhamdulillah, sekarang saya bisa mengikuti program ini. Saya ingin mandiri, saya ingin kembali ke masyarakat dengan menjadi yang lebih baik lagi,” katanya penuh harap.

Apresiasi Pemerintah dan PLN, Menteri Imipas, Agus Andrianto, yang hadir meninjau workshop FABA di Nusakambangan, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari strategi besar pembinaan warga binaan.
“Program ini merupakan model pelatihan kerja yang sedang kami galakkan untuk mempersiapkan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan bahwa pemanfaatan FABA bukan hanya menciptakan peluang ekonomi sirkuler, tetapi juga menghadirkan solusi nyata bagi lingkungan.
“Kami bangga, warga binaan Lapas Nusakambangan berhasil memanfaatkan limbah menjadi komoditas produktif. Kegiatan ini juga menciptakan lapangan kerja, memberi dampak positif bagi masyarakat, serta menghasilkan produk berkualitas dengan harga kompetitif,” tuturnya.

BACA JUGA : Dari Jeruji ke Kreasi: Warga Binaan Nusakambangan Ubah Limbah PLTU Jadi Produk Bernilai

Potensi Ekonomi Miliaran Rupiah, Saat ini workshop FABA di Nusakambangan dilengkapi dua unit mesin dengan kapasitas produksi hingga 2 juta paving block dan 1 juta batako setiap tahun. Jika dikelola optimal, potensi omzet bisa mencapai Rp5,4 miliar per tahun.

Sebanyak 30 warga binaan telah aktif terlibat dalam produksi. Jumlah ini diyakini akan terus bertambah seiring pendampingan dan pembinaan berkelanjutan dari PLN dan Imipas.

Lapas Produktif, Nusakambangan Jadi Percontohan Nasional, Darmawan menambahkan, produk hasil karya warga binaan sudah memiliki kualitas premium dan berpotensi menembus pasar industri. “Ke depan, Nusakambangan akan menjadi percontohan nasional bagaimana sebuah lapas dapat berkembang menjadi episentrum kegiatan ekonomi sekaligus pusat pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan