KLIK24.NEWS Minahasa selatan – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (PLN UID Suluttenggo) kembali mempertegas komitmennya dalam mendukung sektor pertanian. Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Electrifying Agriculture, PLN hadir di Desa Radey, Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan, untuk memberikan bantuan kepada Kelompok Tani Anugrah, Senin (15/9/2025).
Program ini bertujuan mendorong pemanfaatan listrik dalam sektor pertanian, seperti pengairan dan pengolahan lahan, guna meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta kemandirian petani. Inisiatif ini sekaligus menjadi bagian dari dukungan PLN terhadap program ketahanan pangan nasional.
Ketua Kelompok Tani Anugrah, Yoldi Kaat, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas kepedulian PLN terhadap kebutuhan petani.
BACA JUGA : PLN UP3 Kotamobagu Umumkan Jadwal Pemeliharaan Listrik Demi Keandalan Pasokan
“PLN tidak hanya memberi bantuan, tetapi datang dengan solusi nyata. Sekarang kami bisa mendapatkan air lebih mudah, hemat biaya, dan mempercepat pengolahan lahan. Ini pasti berdampak pada peningkatan hasil panen kami,” ujarnya penuh semangat.
Bantuan yang diserahkan berupa instalasi sistem pengairan pertanian lengkap, meliputi tong air, tower, pompa mesin, jaringan pipa, hingga sambungan listrik berdaya 5.500 VA. PLN juga melakukan pengeboran sumur, instalasi kelistrikan dengan Sertifikat Laik Operasi (SLO), yang seluruhnya diberikan tanpa biaya.
General Manager PLN UID Suluttenggo, Usman, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar tanggung jawab sosial, melainkan strategi untuk menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat.
BACA JUGA : Momentum HUT ke-61 Sulut, PLN UID Suluttenggo Sambungkan Listrik Gratis untuk 61 Keluarga Prasejahtera
“Melalui Electrifying Agriculture, PLN mendorong transformasi pertanian berbasis listrik agar petani lebih efisien, produktif, dan berbiaya rendah. Ini sejalan dengan misi kami menghadirkan energi andal yang memberi manfaat nyata bagi kehidupan masyarakat,” katanya.
Ke depan, penerapan pompanisasi listrik ini ditargetkan mampu meningkatkan produksi padi dan jagung dalam satu hingga dua musim tanam. Hal tersebut diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan lokal, menambah pendapatan petani, dan berkontribusi pada peningkatan taraf hidup masyarakat pedesaan.
Program Electrifying Agriculture sendiri merupakan inovasi unggulan PLN yang mendorong pertanian modern berbasis energi listrik, mulai dari pengairan, pengolahan, hingga pascapanen. Melalui langkah ini, PLN tidak hanya membantu petani, tetapi juga turut memperkuat ketahanan pangan dan perekonomian desa di wilayah Sulawesi Utara.***


















