KLIK24.NEWS Manado – Transisi energi bukan lagi sekadar wacana, melainkan agenda nyata yang harus dihadapi bersama. Hal ini disampaikan Rizal Calvary Marimbo, Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), saat memberikan kuliah umum di Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado dengan tema “Menggali Potensi Diri Menuju Kesuksesan Kelistrikan Sulawesi Utara”.
Di hadapan lebih dari 200 mahasiswa dan dosen Fakultas Teknik, Rizal memaparkan arah pembangunan kelistrikan nasional melalui RUPTL 2025–2034 yang menjadi paling hijau sepanjang sejarah PLN.
“Dari penambahan kapasitas 69,5 GW, mayoritas atau 76% merupakan pembangkit EBT. Transisi energi ini adalah mandat besar yang tidak bisa ditawar,” tegasnya.
BACA JUGA : Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kotamobagu Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Bahas Persetujuan Perubahan APBD 2025
Rizal juga menyinggung tiga dilema utama dalam transisi energi, yakni menjaga keandalan pasokan, keterjangkauan tarif, dan keberlanjutan lingkungan.
“Ketiganya harus berjalan beriringan, tidak boleh hanya fokus pada salah satunya,” tambahnya.
Sementara itu, Dr. Ir. Judy Waani, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama Fakultas Teknik Unsrat, mengapresiasi kuliah umum ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada PLN. Ilmu yang dibagikan hari ini sangat bermanfaat, tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga dosen,” ujarnya.
General Manager PLN UID Suluttenggo, Usman Bangun, menegaskan kuliah umum ini merupakan sarana PLN untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini di kalangan mahasiswa.
“Kami ingin mahasiswa memahami tantangan sekaligus peluang sektor energi. Mereka bisa menjadi penggerak perubahan di masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi strategis antara PLN dan dunia akademik dalam mempercepat terwujudnya transisi energi berkelanjutan di Indonesia.***


















