Setelah Dua Tahun Hidup Gelap, Ni Wayan di Poso Akhirnya Menikmati Cahaya Listrik

Salah satu penerima manfaat Program "Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan", Ni Wayan Jarniti (kiri) bercerita dengan mata berkaca-kaca kepada Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo (kanan) saat penyalaan listrik di rumahnya di Desa Tangkura, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso (24/10).

KLIK24.NEWS Poso — Senyum haru terpancar dari wajah Ni Wayan Jarniti, warga Desa Tangkura, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso. Setelah dua tahun hidup dalam gelap tanpa aliran listrik, malam itu untuk pertama kalinya rumah kayu sederhana miliknya diterangi cahaya lampu.

Hidup seorang diri di tengah kebun kecil yang menjadi sumber penghidupannya, Ni Wayan terbiasa menggunakan pelita minyak setiap malam. Namun di balik kebiasaan sederhana itu, tersimpan harapan besar — suatu hari rumahnya benar-benar diterangi listrik.

Harapan itu akhirnya terwujud berkat program “Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan” yang digagas oleh PT PLN (Persero). Ia menjadi salah satu dari 20 keluarga prasejahtera di Poso yang menerima sambungan listrik gratis.

BACA JUGA : “Merdeka dari Kegelapan” — PLN Dukung KESDM Terangi Rumah Warga Prasejahtera di Minahasa

“Saya sangat berterima kasih kepada PLN karena setelah dua tahun rumah kami gelap, hari ini akhirnya bisa terang. Bantuan ini membawa sukacita bagi kami, teruslah menyalakan terang kasih di setiap sudut negeri ini,” ujar Ni Wayan dengan mata berkaca-kaca.

Program ini merupakan bagian dari aksi sosial insan PLN dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80, di mana secara nasional lebih dari 8.000 keluarga tidak mampu menikmati sambungan listrik baru.

Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen PLN menghadirkan energi berkeadilan di seluruh pelosok negeri.

“Kami percaya bahwa setiap cahaya yang kami nyalakan adalah langkah kecil menuju perubahan besar. Energi listrik bukan hanya soal kebutuhan dasar, tetapi fondasi bagi kemajuan dan kesejahteraan,” tutur Rizal.

Sementara itu, General Manager PLN UID Suluttenggo, Usman Bangun, menambahkan bahwa PLN akan terus memastikan tidak ada masyarakat yang tertinggal dari akses listrik.

“Ini adalah bentuk nyata kehadiran PLN untuk negeri,” tegas Usman.

Kini, cahaya di rumah Ni Wayan menjadi simbol harapan baru — bukan hanya bagi dirinya, tapi juga bagi masyarakat lain di pelosok yang menantikan giliran menikmati terang.***

Tinggalkan Balasan