KLIK24.NEWS Tomohon — Selama lebih dari dua dekade, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong di Kota Tomohon terus menjadi tulang punggung pasokan energi bersih di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo). Pembangkit yang dikelola PT Indonesia Power (PLN IP) ini menjadi simbol keberhasilan PLN dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) di kawasan Indonesia timur.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa keberadaan PLTP Lahendong sejalan dengan misi PLN untuk mempercepat transisi energi dan mendukung target Net Zero Emissions.
“PLN berkomitmen menghadirkan pasokan listrik yang andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. PLTP Lahendong membuktikan bahwa sejak lama PLN telah menjadi pionir pengembangan energi terbarukan di Tanah Air,” ujar Darmawan.
Dengan kapasitas terpasang 4 x 20 MW, pembangkit ini menyumbang 18% suplai listrik ke sistem kelistrikan Sulutgo yang mencapai beban puncak 490 MW. Kontribusi tersebut menjadikan Lahendong sebagai pembangkit EBT terbesar di wilayah tersebut.
Manager Unit Layanan Pusat Listrik PLTP Lahendong PLN IP, H.S.M. Saragih, menjelaskan bahwa seluruh unit masih aktif dan beroperasi optimal. “Unit 1 sudah 25 tahun beroperasi dan tetap maksimal di 20 MW. Unit lainnya juga bekerja penuh menopang sistem Sulutgo,” ungkapnya.
Keunikan PLTP Lahendong terletak pada lokasinya yang berada di wilayah perkotaan—satu-satunya PLTP di Indonesia yang berdiri di tengah kota. Hal ini menunjukkan bahwa pembangkit panas bumi aman, minim emisi, dan mampu berdampingan dengan aktivitas masyarakat.
Selain menjadi penopang listrik utama, Lahendong juga menyuplai energi bersih untuk Renewable Energy Certificate (REC), menegaskan perannya dalam mendorong dekarbonisasi nasional.
Dengan rekam jejak panjang dan kontribusi strategis, PLTP Lahendong bukan hanya penyedia energi andal, tetapi juga ikon komitmen Indonesia menuju masa depan energi bersih.***
