KLIK24.NEWS Jakarta — PT PLN (Persero) menegaskan kesiapan penuh dalam memperkuat ekosistem Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di seluruh Indonesia. Komitmen ini ditegaskan dalam ajang Bloomberg Technoz Ecoverse yang digelar di Jakarta, Kamis (20/11), menghadirkan pemerintah, pengembang, dan pelaku industri energi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa pembangunan PLTSa akan mulai memasuki fase implementasi pada tahun depan. Tujuh proyek awal ditargetkan mulai berjalan pada 2026 melalui kerja sama pemerintah dan Danantara.
“Melalui Danantara, Indonesia sudah berkomitmen membangun PLTSa, di mana tujuh proyek direncanakan dibangun pada 2026,” ujarnya.
Airlangga menekankan bahwa keberadaan PLTSa sangat strategis dalam mendukung sektor pariwisata. Kota bebas sampah dinilai mampu meningkatkan daya tarik wisata sekaligus memperbaiki kualitas ekosistem lingkungan.
Ia juga menyampaikan bahwa arah kebijakan ini telah menjadi prioritas pemerintah pusat. Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan pembangunan 33 PLTSa hingga 2029, tersebar di seluruh provinsi terutama wilayah dengan persoalan sampah kronis.
Managing Director Investment Danantara Indonesia, Stefanus Ade Hadiwidjaja, menilai waste-to-energy merupakan jawaban atas dua tantangan besar: lingkungan dan kebutuhan energi bersih. Namun ia menegaskan bahwa keberhasilan proyek ini membutuhkan kolaborasi semua pihak.
“Tidak ada yang bisa melakukannya sendiri. Proyek ini hanya mungkin apabila ada kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat,” katanya.
Stefanus juga memastikan bahwa PLN telah ditetapkan sebagai offtaker resmi untuk seluruh listrik yang dihasilkan dari proyek PLTSa.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan kesiapan PLN menjalankan peran strategis tersebut.
“PLN mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam percepatan pembangunan PLTSa. Kami memastikan kesiapan jaringan dan kepastian offtake bagi seluruh pengembang,” jelasnya.
PLN juga tengah memperkuat infrastruktur transmisi dan distribusi di wilayah prioritas agar PLTSa dapat segera masuk ke sistem kelistrikan nasional secara optimal.
Executive Vice President Aneka Energi Baru Terbarukan PLN, Daniel K. F. Tampubolon, menyampaikan bahwa PLTSa telah masuk dalam RUPTL 2025–2034 sebagai salah satu pilar bioenergi dalam transisi energi nasional.
“Waste-to-energy sudah kami masukkan sebagai pilar utama EBT. PLTSa sepenuhnya align dengan peta jalan transisi energi nasional,” kata Daniel.
Namun ia turut menyoroti tantangan penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan pentingnya de-risking investasi agar proyek dapat berjalan berkelanjutan.***


















