KLIK24.NEWS Sumatera Utara — Upaya pemulihan kelistrikan Sumatera Utara pascabanjir dan longsor akhirnya mencapai titik akhir. Setelah hampir dua pekan menyusuri tebing, jalur berlumpur, hingga desa-desa terisolir, 949 personel PT PLN (Persero) berhasil menghidupkan seluruh jaringan listrik di Sumut secara penuh.
Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah, menjadi wilayah terakhir yang kembali terang. Momentum tersebut sekaligus menjadi penanda bahwa pemulihan pascabencana yang terjadi sejak 25 November telah selesai 100 persen.
BACA JUGA : Tim Pantera Gerak Cepat! Laporan Warga via Call Center 110 Berhasil Redam Keributan di Rumah Kos
Apresiasi mengalir dari Pemerintah Provinsi Sumut, salah satunya dari Gubernur M. Bobby Afif Nasution. “Terima kasih kepada seluruh petugas PLN atas kerja kerasnya yang luar biasa. Listrik sangat vital bagi percepatan pemulihan aktivitas warga,” ujarnya.
Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, menegaskan bahwa kerja PLN menjadi harapan bagi masyarakat di daerah yang terdampak parah.
“Selain pemulihan jaringan, kami menerima bantuan 20 genset untuk wilayah yang masih terisolir. Dedikasi PLN benar-benar berarti bagi masyarakat,” ungkapnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa keberhasilan pemulihan tidak lepas dari sinergi antara PLN, pemerintah daerah, dan aparat keamanan.
“Seluruh personel bekerja tanpa henti sesuai arahan Menteri ESDM. Semangat untuk menghadirkan terang bagi rakyat menjadi energi utama kami,” kata Darmawan.
BACA JUGA : Sumut Kembali Terang: PLN Tuntaskan Pemulihan Kelistrikan 100 Persen Pascabencana
General Manager PLN UID Sumatera Utara, Mundhakir, menjelaskan bahwa seluruh 103 penyulang terdampak kini telah berfungsi kembali.
“Petugas menghadapi medan ekstrem, tetapi keselamatan, kecepatan, dan ketepatan tetap menjadi prioritas. Berkat kerja sama lintas pihak, pemulihan dapat tuntas sepenuhnya,” ujar Mundhakir.
Dengan rampungnya pemulihan ini, PLN memastikan seluruh masyarakat Sumut kini kembali menikmati layanan listrik secara normal, sebagai langkah awal membangun kembali kehidupan setelah bencana.***
