PLN Nyalakan Listrik 24 Jam di Empat Pulau Sulut, Dorong Ekonomi Kepulauan dan Keadilan Energi

Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE saat memberikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat dan PLN yang telah mewujudkan mimpi masyarakat di 4 Pulau yang ada di Sulawesi Utara.

KLIK24.NEWS Manado – PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo) resmi menghadirkan listrik 24 jam penuh di empat pulau strategis di Provinsi Sulawesi Utara, yakni Pulau Buhias (Kepulauan Sitaro), Pulau Kakorotan (Kepulauan Talaud), Pulau Mantehage, dan Pulau Nain (Minahasa Utara), Rabu (17/12/2025).

Sebelumnya, masyarakat di pulau-pulau tersebut hanya menikmati listrik selama 6 hingga 12 jam per hari. Kini, peningkatan layanan menjadi 24 jam menandai langkah nyata PLN dalam menghadirkan keadilan energi hingga wilayah kepulauan dan beranda terdepan NKRI, sekaligus mendukung percepatan pembangunan daerah tertinggal.

Dengan listrik yang menyala sepanjang hari, potensi ekonomi lokal diproyeksikan meningkat signifikan, khususnya di sektor perikanan dan pariwisata. Masyarakat kini dapat mengoperasikan cold storage, mesin pendingin hasil laut, fasilitas pendidikan, hingga usaha kecil tanpa dibatasi waktu.

General Manager PLN UID Suluttenggo, Usman Bangun, menjelaskan bahwa PLN telah melakukan berbagai langkah strategis untuk memastikan keandalan pasokan listrik 24 jam di empat pulau tersebut.

“Kami melakukan relokasi mesin pembangkit untuk penambahan kapasitas, revitalisasi pembangkit dan panel sinkron, penguatan sistem BBM, pembenahan gedung sentral pembangkit, serta penambahan tenaga operator dan pelayanan teknik. Saat ini seluruh sistem berada dalam kondisi surplus daya dan siap beroperasi secara berkelanjutan,” ungkap Usman.

Dengan tambahan ini, sepanjang tahun 2025 PLN UID Suluttenggo telah berhasil menghadirkan listrik 24 jam di tujuh pulau di Sulawesi Utara.

BACA JUGA : Ketua Tim Pembina Posyandu Kotamobagu Hadiri Advokasi Pengelolaan Pustu dan Posyandu Dukung Layanan Primer

Direktur Distribusi PT PLN (Persero), Arsyadany Ghana Akmalaputri, menegaskan bahwa penyalaan listrik 24 jam ini merupakan implementasi langsung arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto agar Program Listrik Desa hadir secara tuntas hingga pulau terluar.

“Kita tidak hanya menyalakan listrik, tetapi menepati janji negara kepada rakyatnya. Ini adalah wujud nyata Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Anak-anak bisa belajar tanpa batas waktu, nelayan dapat menyimpan hasil tangkapan, dan usaha kecil serta pariwisata tumbuh di kampung sendiri,” ujar Arsyadany.

Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, S.E., menyebut pencapaian ini sebagai kado Natal bagi masyarakat kepulauan.

“Listrik bukan sekadar cahaya, tetapi pintu menuju masa depan yang lebih adil. Kehadiran listrik 24 jam akan meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, keamanan, dan perekonomian masyarakat,” kata Gubernur Yulius.

Sementara itu, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT), Ir. Ahmad Riza Patria, MBA, menyampaikan apresiasi atas komitmen PLN dalam menjangkau wilayah kepulauan dan daerah terpencil.

“Inilah wajah pembangunan Indonesia hari ini: kolaboratif dan inklusif. Program ini sejalan dengan arahan Presiden untuk membangun dengan prinsip 3T: Tercepat, Terbanyak, dan Terbaik. Ke depan, lebih dari 5.000 desa di Indonesia ditargetkan dapat menikmati listrik,” ungkap Ahmad Riza.

Secara teknis, kesiapan daya di pulau-pulau tersebut juga menunjukkan perencanaan matang. Pulau Kakorotan, wilayah perbatasan dengan Filipina, kini ditopang daya 160 kW dari kebutuhan sekitar 32 kW. Pulau Mantehage di kawasan Taman Nasional Bunaken memiliki daya lebih dari 300 kW, membuka peluang pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Pulau Buhias dan Pulau Nain kini menikmati listrik stabil untuk mendukung pendidikan, ibadah, serta pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

PLN memastikan akan terus memantau stabilitas beban dan mengajak masyarakat menjaga aset kelistrikan. Menjelang Natal, cahaya yang kini menyala 24 jam di pulau-pulau tersebut diharapkan menjadi simbol harapan, persaudaraan, dan kesejahteraan, karena bagi PLN, listrik bukan sekadar energi, melainkan tanda kehadiran negara dan wujud keadilan sosial.***

.

Tinggalkan Balasan