KLIK24.NEWS Serang — PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Banten dan Tim Penggerak PKK menggelar Electrifying Lifestyle Vaganza, sebuah kegiatan edukatif yang dikemas menarik melalui lomba memasak berbasis kompor induksi dengan bahan makanan Bergizi, Beragam, Seimbang, dan Aman (B2SA).
Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi untuk mendorong masyarakat agar beralih ke gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Kompor induksi, yang digunakan dalam lomba memasak, dipilih sebagai simbol teknologi bersih dan efisien.
Gubernur Banten, Andra Soni, dalam sambutannya menyambut positif inisiatif ini dan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan PLN dalam mendukung transisi menuju energi bersih.
“Pemerintah Provinsi Banten menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat terkait gaya hidup ramah lingkungan. Kami berharap sinergi seperti ini terus berlanjut untuk mendorong pemanfaatan energi bersih di berbagai sektor, termasuk rumah tangga dan UMKM,” ujar Andra.
Ia juga menambahkan bahwa penggunaan kompor induksi menjadi solusi jangka panjang dalam pengurangan emisi karbon.
“Kompor induksi tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih efisien dan aman. Ini sejalan dengan target kita menuju net zero emission pada 2060, sekaligus mendukung program prioritas daerah seperti ketahanan pangan dan pencegahan stunting,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, mengajak para ibu rumah tangga untuk mulai melakukan perubahan dari dapur rumah tangga.
“Piring makan keluarga adalah ruang pertama perubahan. Lewat B2SA, kita pastikan makanan yang tersaji beragam dan bergizi. Ketika proses memasaknya menggunakan kompor induksi, kita menambahkan satu lapis nilai lebih—lebih bersih, presisi, dan praktis. Mari ibu-ibu, tunjukkan kreasi pangan lokal Banten dengan sentuhan teknologi modern,” ungkap Tinawati.
General Manager PLN UID Banten, Muhammad Joharifin, dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari misi PLN dalam mendukung akselerasi transisi energi.
BACA JUGA : Wali Kota Weny Gaib: Kunjungan Kerja Bukan Seremonial, Tapi Komitmen Nyata Hadir untuk Rakyat
“Electrifying Lifestyle Vaganza adalah langkah nyata kami dalam mendorong masyarakat beralih ke peralatan listrik ramah lingkungan. Kompor induksi, misalnya, memiliki efisiensi termal hingga 90%, jauh lebih tinggi dibandingkan kompor gas,” jelas Joharifin.
Ia juga mengungkapkan bahwa dari sisi ekonomi, penggunaan kompor induksi terbukti lebih hemat. Untuk merebus satu liter air, kompor gas memerlukan biaya sekitar Rp170, sementara kompor induksi hanya sekitar Rp120.
“Kami siap mendukung program-program prioritas Pemprov Banten seperti Ketahanan Pangan, Sekolah Rakyat, hingga Swasembada Energi melalui inisiatif elektrifikasi,” tambahnya.
Sebagai penutup, lomba memasak dalam acara ini juga menghadirkan olahan berbahan dasar jagung, komoditas unggulan Banten, yang diolah menggunakan kompor induksi—sebagai simbol sinergi antara ketahanan pangan lokal dan inovasi teknologi bersih.***


















