KPPN Kotamobagu Ungkap Kinerja APBN BMR hingga September 2025: Penyerapan Meningkat, Ekonomi Tetap Stabil

KLIK24.NEWS Kotamobagu — Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR) hingga 30 September 2025 menunjukkan tren positif dan akseleratif. Hal ini disampaikan Kepala KPPN Kotamobagu, Tommi Helmiwan, dalam kegiatan Sosialisasi Langkah-Langkah Akhir Tahun Anggaran 2025. Pemaparan tersebut menegaskan kesiapan pemerintah dalam mengamankan penutupan tahun anggaran dengan penyerapan belanja yang semakin cepat dan terarah.

Menurut Tommi, capaian kinerja APBN ini menunjukkan peran penting APBN sebagai instrumen fiskal yang menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat. KPPN Kotamobagu sebagai entitas pengelola keuangan negara di daerah terus memastikan bahwa setiap alokasi anggaran memberikan dampak nyata bagi pembangunan di BMR.

Realisasi Penerimaan Negara Tembus 79,94 Persen

Hingga akhir September 2025, penerimaan negara di wilayah BMR telah terealisasi sebesar Rp459,25 miliar, atau 79,94 persen dari target tahunan. Penerimaan tersebut ditopang oleh dua komponen utama:

Penerimaan Perpajakan: Rp438,52 miliar (77,54%)

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP): Rp20,73 miliar (238%)

Lonjakan signifikan pada PNBP menunjukkan peningkatan efektivitas pengelolaan aset negara serta layanan publik yang semakin optimal.

Belanja Negara Mencapai 78 Persen, Proyek Daerah Terus Bergerak

Di sisi belanja, APBN di BMR telah terserap Rp3,19 triliun, atau 78 persen dari pagu anggaran. Adapun komposisi belanja tersebut meliputi:

Belanja Pemerintah Pusat: Rp522,64 miliar (74%)

Belanja Transfer ke Daerah (TKD): Rp2,67 triliun (79%)

Belanja transfer ke daerah—termasuk Dana Desa, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK)—menjadi motor utama pembangunan lokal. Penyalurannya yang signifikan memperkuat pelayanan publik, menggerakkan ekonomi desa, dan mempercepat realisasi proyek infrastruktur.

BACA JUGA : PLN UP3 Kotamobagu Perkuat Sinergi dengan DPRD Bolmong untuk Tingkatkan Pelayanan dan Infrastruktur Kelistrikan

Akselerasi penyaluran belanja pada triwulan ketiga juga mendorong peningkatan perputaran uang di masyarakat, sekaligus menyelesaikan proyek pembangunan yang berpengaruh terhadap kapasitas ekonomi jangka panjang.

Inflasi Kotamobagu Masih Terkendali

Selain memaparkan kinerja APBN, Tommi Helmiwan turut menyampaikan kondisi inflasi di Kota Kotamobagu berdasarkan data BPS. Pada September 2025, inflasi year-on-year (y-on-y) tercatat di angka 2,09 persen. Sementara inflasi month-to-month (m-to-m) mencapai 0,13 persen, dan year-to-date (y-to-d) berada pada level 2,39 persen.

Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang utama inflasi selama Triwulan III. Meskipun demikian, angka inflasi daerah masih berada pada rentang aman dan stabil, sejalan dengan upaya pemerintah menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga.

APBN Tetap Jadi Penopang Utama Ekonomi Daerah

Secara keseluruhan, kinerja APBN di BMR hingga 30 September 2025 menunjukkan peran signifikan APBN sebagai jangkar stabilitas ekonomi di tingkat daerah. Pemerintah pusat terus memfokuskan anggaran pada belanja sosial, infrastruktur, serta penguatan daya beli masyarakat, sambil tetap menjaga disiplin fiskal.

Tommi menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan pemanfaatan Transfer ke Daerah (TKD) berjalan lebih efektif. Sinkronisasi program prioritas dinilai krusial agar manfaat APBN dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat.

“Dengan penyerapan anggaran yang terus meningkat, kita berharap dampak ekonomi yang lebih besar akan dirasakan oleh masyarakat hingga akhir tahun,” ujar Tommi.***

Dibuat oleh: Wakhid Fatwan

Tinggalkan Balasan