KLIK24.NEWS Jakarta – PT PLN (Persero) kembali mengadakan forum diskusi dan kolaborasi bisnis bertajuk Road to PLN Investment Day 2024 di Jakarta, Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan mulai dari sektor pemerintahan, bisnis, perbankan, akademisi, hingga investor dalam dan luar negeri. Tujuan utama forum ini adalah membangun kolaborasi untuk mengakselerasi transisi energi bersih di Indonesia.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Nurul Ichwan, mengapresiasi keseriusan PLN dalam mendukung program transisi energi Pemerintah. “Tadi Dirut PLN (Darmawan Prasodjo) menyampaikan bagaimana kiat-kiatnya dan memberikan kepastian pada kita bahwa PLN firm akan meningkatkan energi terbarukan dengan sangat serius,” ujar Nurul. Ia juga menambahkan bahwa pemerintah sangat mendukung dan siap bekerja sama untuk menarik investor guna mempercepat pengembangan sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
BACA JUGA : PLN Kumpulkan 302 Ton Sampah dalam Program Green Employee Involvement, Cegah Emisi 150 Ton CO2
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan pentingnya kolaborasi global untuk mengatasi pemanasan global dan mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. “Ingat, dampak dari emisi 1 ton itu sama di manapun. Maka ini adalah tantangan global. Kita butuh menyelesaikan ini dengan pendekatan solusi global. Maka kami di sini ingin menyampaikan, PLN komitmen penuh untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak,” tegas Darmawan.
PLN bersama Pemerintah saat ini tengah menyusun program Accelerating Renewable Energy Development (ARED) yang akan dituangkan dalam Rencana Usaha Penambahan Tenaga Listrik (RUPTL). Melalui ARED, penambahan porsi pembangkit listrik akan berasal dari EBT sebesar 75% dan gas sebesar 25% hingga tahun 2040. “RUPTL ini akan kembali menjadi RUPTL paling hijau sepanjang sejarah Indonesia. RUPTL ini juga telah selaras dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN),” tambah Darmawan.
Untuk mendukung pemerataan kelistrikan nasional, PLN juga membangun Green Enabling Super Grid yang menghubungkan sistem kelistrikan antar pulau, sehingga potensi EBT berskala besar yang belum dimanfaatkan dapat dioptimalkan. Pasokan listrik berbasis EBT diharapkan meningkat dari 22 GW menjadi 61 GW pada tahun 2040. Untuk mengatasi tantangan intermitensi dari sumber EBT, PLN juga mengembangkan smart grid dengan smart power plant dan flexible generation yang dilengkapi dengan smart transmission, smart distribution, smart control center, dan smart meter.
Darmawan mengakui bahwa transisi energi ini tidak dapat dijalankan oleh PLN sendiri. Oleh karena itu, melalui acara ini, PLN mengajak entitas bisnis baik lokal maupun global untuk menjalin kolaborasi yang saling menguntungkan sekaligus memperkuat portofolio bisnis masing-masing. “Ini adalah suatu kesempatan untuk berkolaborasi bersama dalam rangka menyediakan listrik yang bukan hanya terjangkau, tetapi juga andal dan berkelanjutan. Kenapa? Karena kita perlu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ini terus berjalan dan dalam prosesnya kita membangun kapasitas nasional yang bisa menciptakan lapangan kerja, memerangi kemiskinan dan pada saat yang sama menjaga kelestarian lingkungan,” tutup Darmawan.***