KLIK24.NEWS Palu – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo) bersama dengan PLN Unit Induk Penyaluran Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sulawesi dan PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi tengah mempercepat pembangunan 12 pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Proyek ini menandai komitmen PLN dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
BACA JUGA : Bupati Boltim Serahkan SK kepada 162 Pegawai PPPK: Mengawali Tugas sebagai ASN dengan Semangat
Ari Dartomo, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo), menyatakan bahwa pembangunan 12 pembangkit EBT baru di Provinsi Sulawesi Tengah adalah bukti nyata dari komitmen PLN dalam mendukung transisi menuju energi bersih dan NZE.
“Dengan pembangunan 12 pembangkit EBT baru ini, PLN menunjukkan komitmennya dalam mendukung Transformasi PLN dan Transisi Energi menuju masa depan yang berkelanjutan,” kata Dartomo.
Pembangunan ini akan menambah kapasitas pembangkit sebesar 396 Megawatt (MW), yang terdiri dari berbagai jenis pembangkit seperti PLTMG, PLTA, dan PLTU. Langkah ini juga sejalan dengan upaya PLN untuk menurunkan ketergantungan pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
BACA JUGA : Kesempurnaan Kemewahan: Eksplorasi Ruang Megah dengan Sentuhan Kristal dan Emas
Yusmar, Team Leader Mapping Data Jaringan dan Pelanggan PLN Palu, menjelaskan bahwa komitmen PLN menuju carbon netral akan mengarah pada peningkatan signifikan dalam penggunaan EBT. Dia juga menyoroti rencana pengurangan kapasitas pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan pengembangan pembangkit nuklir pada tahun 2040 sebagai bagian dari strategi jangka panjang PLN.
“Dengan peningkatan eksponensial dalam pengembangan pembangkit EBT, kami yakin bahwa pada tahun 2045, EBT akan mendominasi total kapasitas pembangkit di Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, Yusmar juga mencatat pencapaian tingkat elektrifikasi yang tinggi di Indonesia, dengan rasio elektrifikasi mencapai 99,96 persen pada Oktober 2023.
Dengan langkah-langkah ini, PLN terus berupaya untuk menjadi pemimpin dalam transisi menuju energi bersih dan mencapai target NZE 2060, sambil memastikan keandalan pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia.***