KLIK24.NEWS Jakata – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan apresiasi kepada PLN Nusantara Power (NP) atas langkah cepat dalam mengoperasikan Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia. GHP ini berlokasi di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta, dan mampu memproduksi hingga 51 juta ton hidrogen hijau per tahun.
Peresmian GHP tersebut dilakukan pada Senin (9/10) dan dihadiri oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi. Dalam pernyataannya, Yudo menyampaikan bahwa kehadiran GHP menjadi inisiasi baik untuk mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia.
“PLN memiliki cara paling cepat untuk menghasilkan green hydrogen. Inovasi yang dilakukan oleh PLN mampu mempercepat produksi green hydrogen di Indonesia,” ucap Yudo.
GHP ini dianggap sebagai game changer dalam tantangan transisi energi, dan penggunaan hidrogen hijau sebagai bahan bakar alternatif diharapkan akan menjadi pilihan banyak industri di masa depan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa peresmian GHP pertama di Indonesia adalah bukti dari komitmen PLN dalam mendukung transisi energi. Green hydrogen diharapkan akan menjadi energi alternatif yang signifikan.
“Hari ini menjadi bukti, we walk the talk bahwa komitmen ini kami wujudkan dalam bentuk nyata. Ke depan GHP yang ada ini akan kami kembangkan di pembangkit-pembangkit kami, khususnya yang sejenis, sehingga produksinya bisa semakin besar,” ucap Darmawan.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menekankan bahwa GHP ini merupakan hasil inovasi PLN dalam menjawab tantangan transisi energi dengan memaksimalkan aset yang ada. PLN NP akan terus melakukan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah bagi negara dan perusahaan.
Melalui pemanfaatan beberapa electrolyzer dan energi dari solar PV, PLN NP mampu menghasilkan 100% hidrogen hijau sebesar 51 ton per tahun. GHP ini dijalankan dengan memanfaatkan PLTS yang telah terpasang di PLTGU Muara Karang, sehingga hidrogen hijau ini bersifat murni 100% dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dan bebas emisi CO2.
PLN NP juga berencana untuk mengembangkan green hydrogen storage yang dapat menyimpan hasil hidrogen hijau, membuka prospek pengembangan bisnis ke depan dan menyediakan bahan baku alternatif bagi sektor industri yang bergerak ke arah industri hijau.***