KLIK24.NEWS Belawan – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, PT PLN (Persero) berhasil mengoperasikan co-firing Bio Compressed Natural Gas (BioCNG) berbahan baku limbah kelapa sawit pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, Sumatera Utara. Inovasi ini menjadi kado spesial pada peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI sekaligus tonggak penting diversifikasi energi bersih nasional.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, yang hadir dalam peresmian, mengapresiasi terobosan PLN.
“Saya sangat mengapresiasi co-firing BioCNG pertama di Indonesia ini sebagai upaya membangun energi baru terbarukan di sektor pembangkitan. Langkah ini akan menambah bauran EBT, khususnya di Sumatera Utara,” ujar Eniya, Kamis (14/8).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memanfaatkan potensi lokal demi menghadirkan solusi energi bersih.
“Melalui pemanfaatan EBT ini, kami tidak hanya menghadirkan listrik ramah lingkungan, tetapi juga memperkuat kedaulatan energi, menggerakkan roda perekonomian, menciptakan lapangan kerja baru, dan membantu pengentasan kemiskinan,” kata Darmawan.
BioCNG di PLTGU Belawan diproduksi dari limbah cair kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME). Sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia, Indonesia memiliki potensi besar mengubah limbah tersebut menjadi sumber energi berkelanjutan yang bernilai tambah.
Direktur Teknologi, Enjiniring, dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, mengungkapkan potensi listrik bersih dari pemanfaatan BioCNG di Sumut dapat mencapai 478 GWh per tahun.
“Integrasi BioCNG sebagai bahan bakar alternatif mampu mengurangi ketergantungan pada energi fosil sekaligus mendayagunakan limbah organik. Ini berkontribusi terhadap penghematan bahan bakar setara Rp48 miliar per tahun dan pengurangan emisi CO₂ hingga 80 ribu ton per tahun,” jelasnya.
Dengan kapasitas terpasang 1.184 MW, PLTGU Belawan memasok hampir 11% kebutuhan listrik Sumatera dan lebih dari 30% di Sumatera Bagian Utara. Pada 2024, capaian co-firing biomassa PLN sudah menembus 854 ribu MWh dan kini diperkuat dengan pemanfaatan BioCNG.
Langkah ini menegaskan kesiapan teknologi PLN dalam mempercepat transisi energi bersih, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, serta mendorong pengembangan energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia.***


















