Manado – PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo) terus berkomitmen untuk meningkatkan ketersediaan dan kehandalan pasokan listrik. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penerapan digitalisasi pada pembangkit listrik melalui teknologi Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA). Inisiatif ini akan dimulai dengan PLTD Siladen di Bunaken sebagai proyek percontohan.
BACA JUGA : Pj. Wali Kota Kotamobagu Hadiri Rakernas XVII APEKSI: Dorong Penguatan Kemandirian Daerah
General Manager PLN UID Suluttenggo, Ari Dartomo, menegaskan bahwa digitalisasi pembangkit listrik merupakan bagian penting dari pilar transformasi PLN Group. “Wilayah layanan PLN di Sulawesi Utara mencakup kepulauan seperti Bunaken, Manado Tua, dan Siladen, yang memerlukan peningkatan layanan listrik melalui transformasi digital,” ujar Dartomo. “Dengan penerapan SCADA, proses monitoring dan pemulihan suplai listrik akan menjadi lebih akurat dan efisien.”
Manager PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Suluttenggo, Lalla, menjelaskan bahwa integrasi SCADA pada sistem kelistrikan isolated bertujuan untuk memudahkan evaluasi, monitoring, dan pemulihan suplai listrik. “SCADA mempermudah komunikasi, monitoring, dan penormalan suplai listrik, sehingga respon terhadap gangguan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat,” kata Lalla.
BACA JUGA : Kemudahan Baru dalam Pembayaran PBB-P2 di Kota Kotamobagu: Metode Digital yang Modern dan Praktis
Lebih lanjut, Lalla menambahkan bahwa dengan digitalisasi ini, kinerja pembangkit dapat dipantau secara online dan realtime. “Ini memungkinkan tindakan pemeliharaan yang lebih cepat dan tepat, sehingga meningkatkan efisiensi dan kehandalan sistem kelistrikan,” tutup Lalla.
Digitalisasi PLTD Siladen ini diharapkan menjadi model bagi pembangkit listrik lainnya di wilayah Sulawesi Utara, mendorong PLN untuk terus berinovasi dalam menghadirkan layanan listrik yang handal dan berkualitas bagi seluruh pelanggan.***