KLIK24.NEWS Manado – PT PLN (Persero) melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manado berhasil mengisi tegangan sebesar 3.465 kiloVolt Ampere (kVA) ke PT Pelindo mendukung program de-dieselisasi di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara.
Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan hasil tindak lanjut pertemuan dengan PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo) pada bulan September tahun lalu. “Pemberian tegangan pertama ini merupakan upaya mewujudkan hilirisasi industri dalam negeri, khususnya di Sulawesi,” ujar Darmawan.
Pengisian tegangan ini juga mendukung implementasi Green Port oleh PT Pelindo, dengan menggunakan tenaga listrik dari PLN untuk mengoperasikan empat crane pada tahap awal, yang sebelumnya menggunakan diesel dengan kebutuhan daya masing-masing 700-900 kVA.
BACA JUGA : Penjabat Wali Kota Kotamobagu, Asripan Nani Terima Penghargaan Kota Peduli HAM Tahun 2023
Ari Dartomo, General Manager PLN UID Suluttenggo, menyatakan bahwa langkah ini menegaskan peran PLN sebagai penggerak energi masa depan dan siap berkolaborasi dengan stakeholder untuk memenuhi kebutuhan energi pelanggan. “PLN terus mendorong penggunaan energi listrik sebagai energi bersih masa depan, terutama dalam mendukung operasional bisnis pelanggan yang ramah lingkungan,” tambah Dartomo.
Program elektrifikasi ini melibatkan reformasi suplai energi dalam seluruh rantai operasional Pelindo, mencakup RTG, alat angkut peti kemas, mobilisasi non-cargo, hingga pengelolaan limbah off-site. Debby Duakaju, Division Head Teknik Regional 4, menyampaikan bahwa program ini akan memberikan manfaat signifikan, terutama dalam penurunan biaya operasional Pelindo Regional 4.
“Ditargetkan pada tahun 2025, kami dapat meng-elektrifikasi total 180 alat operasional, tentunya dengan dukungan penuh dari PLN,” ujar Debby. Sebelumnya, pada akhir 2022, 165 peralatan di 15 cabang pelabuhan Pelindo Regional 4 sudah berhasil beralih menggunakan listrik sebagai sumber utama energi, dan targetnya adalah mencapai 180 alat operasional pada 2025.***