KLIK24.NEWS Cerpen – Di tepi pantai yang tenang, pasir putih terbentang luas, diterpa ombak lembut yang terus bergerak maju dan mundur. Di tengah suasana yang damai ini, seorang wanita muda bernama Lily duduk sendirian, memandang ke kejauhan sambil merenung.
Lily adalah seorang seniman yang memiliki ketertarikan khusus pada seni pasir. Dia sering datang ke pantai ini untuk menciptakan karya seni unik yang hanya akan bertahan sejenak sebelum hilang oleh angin dan ombak. Karyanya adalah jejak kecil dalam pasir, sementara kenangan dan emosi yang ingin dia ungkapkan adalah jejak kecil dalam hatinya.
Suatu hari, saat matahari terbenam, Lily mulai bekerja pada sebuah karya seni pasir baru. Dia membentuk garis-garis lembut dan kurva-kurva indah di atas pasir, menciptakan gambar yang menggambarkan pohon-pohon dan laut yang luas. Sambil melibatkan dirinya dalam penciptaan ini, dia merenung tentang kenangan yang perlahan-lahan muncul dalam ingatannya.
BACA JUGA : Gubernur Herman Deru Memberikan Dukungan Awal untuk Silaturahmi Akbar & Expo Alumni FHUMP
Kenangan tentang cinta pertamanya, tentang perjalanan bersama teman-teman, tentang saat-saat kebahagiaan dan kedukaan. Semua itu menjadi bagian dari karya seni pasir yang dia ciptakan, jejak kecil dari masa lalu yang ingin dia abadikan.
Ketika karyanya selesai, matahari hampir tenggelam di balik cakrawala. Dia melihat karya seninya yang indah, dan dia merasa seolah-olah dia telah mengungkapkan sebagian dari dirinya melalui pasir dan laut ini. Tiba-tiba, seorang pria muda datang mendekati Lily. Dia mengenali Lily sebagai seniman pasir yang terkenal di daerah ini. Pria itu bertanya, “Apa yang sedang kamu ciptakan?”
Lily tersenyum dan menjelaskan tentang karya seni pasirnya, tentang bagaimana dia ingin menyampaikan jejak-jejak kenangan melalui pasir yang akan segera hilang. Pria itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu dengan tiba-tiba dia mengambil sebagian pasir dari samping Lily dan menggunakannya untuk membuat tambahan kecil pada karya seni itu.
BACA JUGA : Pertandingan Grand Final Sepak Takraw Se – Bolaang Mongondow Raya Memanas di Kotamobagu
“Jejak-jejak ini mungkin akan hilang,” kata pria itu, “tapi mereka akan selalu menjadi bagian dari alam dan ingatan kita.” Lily terkejut oleh kata-kata pria itu yang begitu dalam dan berarti. Dia melihat tambahan pasir yang telah pria itu buat, sebuah jejak yang menyatu dengan karyanya. Dia merasa bahwa apa yang dia ciptakan bukan hanya jejak dalam pasir, tetapi juga jejak dalam hati.
Ketika matahari benar-benar tenggelam dan langit berubah menjadi warna-warni, Lily dan pria itu duduk di pasir, merenung dan mengamati karya seni pasir mereka. Mereka berbagi cerita tentang kenangan-kenangan mereka yang ingin mereka abadikan, dan mereka merasa terhubung melalui pengalaman dan emosi yang sama. Ketika ombak datang dan mulai menghapus jejak-jejak pasir, Lily tersenyum dengan lega. Dia tahu bahwa meskipun karyanya akan hilang, kenangan dan jejak dalam hatinya akan tetap hidup.
Dalam senyuman, Lily dan pria itu berdiri dan berjalan menjauh dari pantai. Di bawah langit bintang yang cerah, mereka membawa bersama mereka jejak-jejak kecil dalam pasir, yang sekarang juga telah menjadi jejak kecil dalam hati mereka.***