KLIK24.NEWS Kotamobagu – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut akibat dampak Siklon Tropis Yinxing. Fenomena cuaca ini telah terdeteksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Samudera Pasifik Timur Filipina dan diperkirakan memengaruhi cuaca di Sulawesi Utara, termasuk Kota Kotamobagu.
BACA JUGA : Menteri BUMN Erick Thohir-Badan Gizi Nasional Perkuat Sinergi, Dorong Swasembada Pangan RI
BMKG melaporkan bahwa Siklon Tropis Yinxing memicu curah hujan yang tinggi disertai angin kencang di wilayah sekitarnya. Filipina, yang berbatasan langsung dengan wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR) melalui Pulau Bongkil (atau Pulau Bangkit), menjadi salah satu area terdampak, sehingga Kota Kotamobagu diprediksi turut merasakan imbasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kotamobagu, Asrianti, menjelaskan bahwa Pemkot telah menyampaikan peringatan dini kepada aparat terkait.
“Kami telah menyampaikan informasi dari BMKG ini melalui grup WhatsApp yang melibatkan lurah, sangadi (kepala desa), pihak PLN, serta aparat terkait lainnya, agar dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam,” jelas Asrianti
Ia menambahkan bahwa masyarakat diharapkan segera melapor jika terjadi bencana.
“Yang paling penting, masyarakat harus mematuhi imbauan BPBD dan melaporkan segera jika ada kejadian bencana,” tegasnya.
BACA JUGA : Daftar 10 Mata Uang Tertinggi di Dunia: Dinar Kuwait Memimpin Puncak
Pemkot Kotamobagu mengimbau warga untuk: Menghindari aktivitas di luar rumah kecuali untuk keperluan mendesak, terutama di wilayah rawan longsor dan banjir, Mengawasi anak-anak selama cuaca ekstrem berlangsung, Memastikan keamanan lingkungan, termasuk menebang atau memangkas pohon yang berisiko tumbang, Melaporkan kejadian bencana ke BPBD melalui nomor darurat yang telah disediakan.
Melalui langkah antisipatif ini, Pemkot Kotamobagu berharap masyarakat dapat lebih siap menghadapi dampak cuaca ekstrem, sehingga risiko bencana dapat diminimalkan. Pemerintah juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bekerja sama dalam menjaga keamanan dan keselamatan bersama.***