KLIK24.NEWS Kotamobagu – Prosesi adat Poponagan menjadi momen sakral dalam pelepasan Pj. Wali Kota Kotamobagu, Guhanga Abdullah Mokoginta, yang resmi meninggalkan rumah jabatan menuju kediaman pribadinya di Jalan Paloko, Kelurahan Kotobangon, Sabtu (22/2).
BACA JUGA : Kotamobagu Sambut Pemimpin Baru! Prosesi Adat Poponagan Warnai Akhir Jabatan Pj Wali Kota Abdullah Mokoginta
Hadir dalam acara tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kotamobagu, Jamaluddin Lamato, serta sejumlah pejabat tinggi daerah, di antaranya Pj. Bupati Bolmong, Guhanga dr. Yusnan C. Mokoginta, MARS, Ketua DPRD Kotamobagu, Adrianus Mokoginta, SE, Kapolres Kotamobagu, Dandim 1303 Bolaang Mongondow, Sekda, serta pimpinan OPD, camat, lurah, dan sangadi se-Kotamobagu.
Poponagan merupakan bagian dari kearifan lokal Bolaang Mongondow, yang dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada pemimpin yang telah menyelesaikan masa jabatannya. Dalam tradisi ini, Poponagan Kon Komalig Moloben menjadi simbol perpisahan yang penuh penghormatan ketika seorang pejabat meninggalkan rumah jabatan.
Prosesi yang berlangsung khidmat ini menandai akhir dari kepemimpinan Abdullah Mokoginta sebagai Pj. Wali Kota Kotamobagu, yang selama enam bulan terakhir mengemban amanah memimpin daerah ini.
BACA JUGA : Pengkreditan Pajak Masukan Pasca-Implementasi Coretax: Pembaruan Informasi untuk Wajib Pajak
Dalam kesempatan ini, Jamaluddin Lamato menyampaikan apresiasinya atas dedikasi dan kolaborasi yang terjalin antara Pemkot Kotamobagu dan Kementerian Agama selama kepemimpinan Abdullah Mokoginta.
“Enam bulan adalah waktu yang singkat, tetapi penuh kesan. Kami di Kementerian Agama sangat mengapresiasi sinergi yang telah terjalin. Semoga segala pengabdian menjadi berkah dan membawa kesuksesan di masa depan,” ujar Lamato.
Prosesi adat ini menjadi simbol kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat dalam menghormati pemimpin yang telah mengabdi, sekaligus mendoakan perjalanan karier yang lebih gemilang ke depannya.***