Rakor Distribusi Minyak Goreng di Kotamobagu: Pemkot, Polres, dan Bulog Pastikan Pasokan Aman

KLIK24.NEWS Kotamobagu – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait distribusi minyak goreng, khususnya Minyak Kita, guna memastikan ketersediaan dan kestabilan harga di pasaran. Rakor yang dipimpin oleh Asisten II Pemkot Kotamobagu, Adnan Massinae, ini dihadiri oleh unsur Polres, Bulog, distributor, pengecer, serta dinas terkait dan berlangsung di Ruang Rapat Asisten II Kantor Wali Kota Kotamobagu, Rabu (26/2).

BACA JUGA : Kolaborasi Strategis PLN dan REI Sulut, Percepat Elektrifikasi Perumahan dan Dorong Pertumbuhan Daerah

Dalam Rakor ini, Asisten II Adnan Massinae menegaskan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan untuk memastikan distribusi minyak goreng berjalan lancar, sehingga kelangkaan dan lonjakan harga dapat dicegah.

“Kami ingin memastikan bahwa pasokan minyak goreng, khususnya Minyak Kita, tetap tersedia di pasaran dengan harga sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi). Kerja sama antara distributor, pengecer, serta pengawasan dari Polres dan Bulog sangat diperlukan,” ujar Adnan Massinae.

Sementara itu, Bulog dan distributor melaporkan bahwa stok Minyak Kita di wilayah Kotamobagu masih dalam kondisi aman. Namun, mereka sepakat bahwa pengawasan ketat tetap diperlukan guna menghindari praktik penimbunan dan spekulasi harga yang bisa merugikan masyarakat.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kotamobagu, Ariono Potabuga, menegaskan bahwa distribusi Minyak Kita harus berjalan lancar dari produsen hingga ke konsumen. Ia juga mengingatkan agar harga yang diterapkan tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

“Jika ada pedagang yang menemukan distributor menjual Minyak Kita di atas HET, segera laporkan kepada pihak berwenang,” tegas Ariono Potabuga.

BACA JUGA : Pegadaian dan Kemenag Kotamobagu Gelar Seminar Literasi Emas, Bantu Jemaah Haji Kelola Keuangan

Selain itu, pengecer yang hadir dalam Rakor turut mengungkapkan kendala yang mereka hadapi, seperti keterlambatan pasokan dan fluktuasi harga yang terjadi di tingkat distributor.

Sebagai tindak lanjut, Pemkot bersama seluruh pemangku kepentingan merumuskan beberapa langkah strategis, yaitu:

  • Memastikan pasokan minyak goreng tetap stabil dengan koordinasi intensif antara distributor dan pengecer.
  • Melakukan pengawasan ketat dari Polres dan dinas terkait guna mencegah spekulasi harga dan penimbunan.
  • Monitoring distribusi oleh Bulog untuk menjamin keterjangkauan harga bagi masyarakat.
  • Memberikan sanksi tegas bagi pelaku usaha yang melanggar aturan distribusi dan harga jual.

Dengan adanya Rakor ini, diharapkan distribusi Minyak Kita di Kotamobagu semakin terkendali, masyarakat bisa mendapatkan harga yang sesuai, serta pasokan minyak goreng tetap aman dan stabil di pasaran.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *