KLIK24.NEWS Bolmong – Briptu Muhammad Daffa Pratama Abdjul, anggota Polres Bolaang Mongondow (Bolmong), mengalami luka tembak serius saat bertugas dalam pengamanan bentrokan antarwarga di Kabupaten Bolmong. Insiden yang terjadi pada Kamis (30/01/2025) di antara warga Desa Modomang dan Desa Dumoga, Kecamatan Dumoga Timur, menyebabkan Briptu Daffa mengalami luka tembak di dada kiri akibat senjata angin rakitan kaliber 8 mm.
BACA JUGA : Pemkot Kotamobagu Jalin MoU dengan Universitas Ichsan Gorontalo untuk Tingkatkan SDM dan Pendidikan
Briptu Daffa segera dilarikan ke RSUD Kotamobagu untuk mendapatkan perawatan intensif. Ia sempat melewati masa kritis selama 48 jam, di mana dokter harus memastikan proyektil yang bersarang di tubuhnya benar-benar tertangani dengan baik.
“Daffa sempat dalam kondisi kritis, kami sebagai keluarga tentu sangat khawatir. Beruntung tim medis di RSUD Kotamobagu bergerak cepat dan bisa menyelamatkan nyawa anak saya,” ujar Rusli Abdjul, ayah Briptu Daffa.
Kapolres Bolmong, AKBP Lido R Antoro, bahkan sempat meminta agar Briptu Daffa dirujuk ke RSUD Bhayangkara Manado. Namun, dokter yang menangani kasus ini memilih menyelesaikan proses diagnosa di RSUD Kotamobagu terlebih dahulu sebelum mengambil langkah lanjutan.
Setelah melewati masa kritis, kondisi Briptu Daffa mulai membaik. Pada Selasa (04/02/2025), ia diizinkan pulang ke rumah untuk menjalani pemulihan, meski masih harus melakukan kontrol medis secara berkala.
“Alhamdulillah, Daffa sudah dua hari ini di rumah, tapi masih harus menjalani check-up rutin,” tambah Rusli.
BACA JUGA : Pemkot Kotamobagu dan UNG Resmi Jalin Kerja Sama Strategis dalam Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Ia juga mengapresiasi langkah cepat Polres Bolmong dalam menangkap pelaku penembakan anaknya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kapolres, Kasat Reskrim, dan seluruh jajaran yang sigap mengungkap kasus ini. Kami menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian,” katanya.
Rusli berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan mengimbau masyarakat untuk tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
“Jika ada persoalan, lebih baik lapor ke polisi. Jangan membangun kekuatan kelompok yang berujung konflik. Ini hanya akan merugikan warga sendiri,” tandasnya.
Kasus penembakan ini menjadi pengingat penting akan bahaya konflik antarwarga dan pentingnya penyelesaian hukum tanpa kekerasan.***