Kakao Kotamobagu Bidik Pasar Jepang: Wali Kota Tegaskan Pentingnya Kejujuran dan Produksi Organik

KLIK24.NEWS Kotamobagu – Wali Kota Kotamobagu, dr. Weny Gaib, Sp.M., menerima kunjungan Direktur Utama PT Turkodom Indonesia, Cecilia Krista Tumini, bersama tim, di Perkebunan Kakao Yantaton, Kelurahan Pobundayan, Kecamatan Kotamobagu Selatan, Kamis (11/9). Pertemuan tersebut turut dihadiri pemerintah daerah, petani kakao, serta pemilik perkebunan.

Dalam agenda tersebut dibahas peluang besar bagi kakao Kotamobagu untuk menembus pasar Jepang. Namun, syarat utama yang ditetapkan adalah jaminan bahwa kakao yang diekspor harus produk organik.

“Pak Yosugawa, pemilik perusahaan pembeli kakao dari Jepang, meminta kakao organik. Saya jujur menyampaikan bahwa sebagian besar kakao kita masih non-organik. Tapi secara bertahap, petani akan kita arahkan ke produksi organik,” tegas Wali Kota.

BACA JUGA :Wakil Wali Kota Kotamobagu Lantik Pengurus LP3KD Periode 2025–2029: Teguhkan Komitmen Merawat Keberagaman

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kejujuran dalam perdagangan internasional. “Kalau organik, sampaikan organik. Kalau non-organik, katakan non-organik. Orang Jepang tidak bisa ditipu. Sekali kita curang, maka akan rusak nama baik kakao kita di mata dunia,” ujarnya.

Menurut Wali Kota, pasar Jepang bahkan telah menyatakan kesiapan untuk menandatangani MoU dengan Pemerintah Daerah terkait pembelian kakao organik. Sementara peluang pasar Tiongkok masih terbuka, namun belum ada kepastian kontrak kerja sama resmi.

BACA JUGA : Wali Kota dan Ketua TP-PKK Kotamobagu Sambut Tim Penilai Lomba PKK Tingkat Sulut 2025

Pemerintah juga menegaskan akan memastikan mutu produk sebelum diekspor, termasuk melalui kerja sama lima daerah di bawah payung Gadasera, yang akan menentukan kebun mana yang benar-benar organik dan mana yang non-organik agar tidak tercampur.

Selain kakao, PT Turkodom Indonesia juga menyatakan minat membeli produk gula aren organik sebagai bahan pemanis cokelat. Kotamobagu sendiri telah memproduksi gula aren di Desa Moyag, yang juga membuka peluang bagi daerah lain untuk berpartisipasi.

“Kita ingin menjual barang sesuai permintaan pasar, agar kualitas tetap terjaga. Pemerintah dan perusahaan sama-sama harus jujur dan konsisten dalam kerja sama ini,” pungkas Wali Kota.***

Tinggalkan Balasan