KLIK24.NEWS Manado — Sebagai bentuk kepedulian terhadap kelompok rentan, PLN UP3 Manado melalui HUB UMK PLN Suluttenggo, bekerja sama dengan Rumah Terpadu UMKM Indonesia, menggelar kegiatan Pelatihan Pengembangan Dunia Usaha bagi 30 penyandang disabilitas di Kota Manado, Selasa (17/06). Kegiatan ini menjadi bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat secara inklusif.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan materi soft skill dan kepemimpinan, tetapi juga langsung mengajak peserta untuk praktik wirausaha dengan membuat sambal roa, salah satu produk khas Kota Manado.
BACA JUGA : Wujudkan Lingkungan Ramah Anak, Wali Kota Kotamobagu Hadiri Verifikasi Lapangan Hybrid Kota Layak Anak 2025
General Manager PLN UID Suluttenggo, Usman Bangun, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya PLN untuk membangun masyarakat yang tangguh dan inklusif.
“Kami percaya bahwa setiap individu, termasuk saudara-saudari kita penyandang disabilitas, memiliki hak dan potensi untuk berkembang. Harapan kami, pelatihan ini bisa menjadi langkah awal untuk kemandirian ekonomi dan menciptakan nilai tambah bagi keluarga dan masyarakat,” ujar Usman.
Sementara itu, Revi Aldrian, Manager PLN UP3 Manado, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan dalam membantu kaum disabilitas agar memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk menekuni usaha secara profesional.
“Pelatihan ini bukan sekadar teori. Kami ingin mencetak individu yang siap menghadapi tantangan dunia usaha, terutama di era digital saat ini. Ini adalah bagian dari penguatan SDM dan dorongan nyata bagi teman-teman kaum disabilitas untuk terus berkembang,” jelas Revi.
Narasumber pelatihan, Ansje Lukas dari Rumah Terpadu UMKM Indonesia, menjelaskan bahwa 30 peserta pelatihan terdiri dari penyandang disabilitas fisik, netra, dan tuli. Sebagian dari mereka sudah menjalankan usaha kecil seperti katering, menjahit, dan kerajinan.
“Saya sangat mengapresiasi program PLN ini karena bisa membantu penyandang disabilitas menjadi lebih mandiri dan mampu bersaing secara sehat dalam dunia usaha,” ujar Ansje.
BACA JUGA : Perkuat Ekonomi Daerah, Wakil Wali Kota Kotamobagu Resmikan Alfamidi Super Pertama di Sulut
Salah satu peserta, Lidia, menyampaikan rasa syukurnya bisa mengikuti pelatihan ini. Ia berharap PLN juga dapat menyediakan ruang atau tempat usaha seperti coffee shop yang ramah disabilitas.
“Terima kasih PLN atas pelatihan yang sangat bermanfaat ini. Harapan kami, ke depan PLN bisa menyiapkan tempat untuk kami berjualan agar kami semakin mandiri,” ucap Lidia dengan penuh semangat.
Dengan pelatihan ini, PLN Suluttenggo menunjukkan komitmennya dalam mendorong inklusi sosial, pemberdayaan ekonomi, dan akses yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.***


















