KLIK24.NEWS NASIONAL – Perubahan iklim semakin menunjukkan dampak signifikan terhadap lingkungan, memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia dan ekosistem alam. Fenomena cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, hingga kenaikan permukaan laut menjadi ancaman nyata yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.
Menurut data terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu global rata-rata telah meningkat sebesar 1,2 derajat Celsius dibandingkan era pra-industri. Kenaikan ini berkontribusi pada melelehnya es di kutub, meningkatnya intensitas badai, serta perubahan pola hujan yang mengakibatkan gagal panen di berbagai wilayah.
Indonesia di Garis Depan Dampak Perubahan Iklim
Sebagai negara kepulauan, Indonesia termasuk salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Wilayah pesisir seperti Jakarta Utara, Semarang, dan Pekalongan menghadapi ancaman serius berupa rob dan abrasi. Selain itu, hutan tropis yang menjadi salah satu paru-paru dunia terancam akibat pembalakan liar, kebakaran hutan, dan alih fungsi lahan.
BACA JUGA : Jelang Nataru, PLN Pastikan Keandalan Layanan dan Infrastruktur Kelistrikan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus mendorong berbagai inisiatif, seperti program rehabilitasi mangrove, pengurangan emisi karbon, serta kampanye pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Namun, langkah-langkah ini dinilai membutuhkan dukungan lebih besar dari sektor swasta dan masyarakat.
Kolaborasi Global untuk Solusi Berkelanjutan
Dalam Konferensi Perubahan Iklim COP29 yang baru saja berlangsung di Dubai, negara-negara peserta menyepakati perlunya peningkatan investasi pada energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Siti Nurbaya, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi internasional.
BACA JUGA : Dukung Pengembangan UMK, PLN Fasilitasi Izin Usaha Gratis untuk Puluhan UMK di Desa Berdaya Palaes
“Kami membutuhkan komitmen nyata, tidak hanya dari negara maju, tetapi juga peran aktif negara berkembang untuk mencapai target net-zero emission pada 2060,” ujar Siti.
Peran Masyarakat dalam Menekan Dampak
Selain upaya dari pemerintah dan lembaga internasional, masyarakat juga memegang peran penting. Mulai dari gaya hidup ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga beralih ke energi bersih seperti solar panel di rumah tangga.
“Setiap langkah kecil yang kita lakukan dapat memberi dampak besar jika dilakukan bersama-sama,” kata Rina Pratiwi, seorang aktivis lingkungan dari Komunitas Hijau Nusantara.
Perubahan iklim adalah tantangan global yang tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas internasional, langkah nyata untuk menjaga bumi bagi generasi mendatang dapat terwujud.***