KLIK24.NEWS Jakarta – PLN Catat Pertumbuhan Penjualan Listrik yang mengesankan pada semester pertama tahun ini, dengan total mencapai 137,12 Terawatt hour (TWh). Salah satu sektor yang menjadi penopang utama pertumbuhan konsumsi adalah sektor bisnis, yang berhasil mencatat pertumbuhan hingga 13,07% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Dalam keterangan resminya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa sektor bisnis memiliki kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan penjualan listrik perusahaan. Pertumbuhan konsumsi listrik ini sebagian besar didorong oleh berkembangnya dunia digital di Indonesia, yang menjadi pendorong utama peningkatan konsumsi di sektor data center. Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan pesat, tercermin dari meningkatnya konsumsi listrik di sektor perhotelan dan mall.
“Perseroan berhasil meningkatkan penjualan listrik berkat berbagai program dan produk andalan yang cukup sukses di lapangan. Sehingga, dengan tren baik ini, kami optimistis akhir tahun nanti penjualan listrik PLN bisa melampaui RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan),” ucap Darmawan.
Salah satu produk andalan PLN yang berhasil memicu peningkatan penjualan listrik adalah program “Memberi Terang Membangun Negeri,” “Terangi Ramadhan,” dan Promo Harbelnas. Program-program tersebut terbukti berhasil menarik minat pelanggan dari sektor bisnis maupun rumah tangga, yang mengakibatkan peningkatan penjualan listrik PLN untuk sektor bisnis mencapai 25,481 TWh atau naik 13,07% Year on Year (YoY) sejak Juni 2022.
Darmawan juga menekankan bahwa peningkatan konsumsi listrik untuk sektor bisnis memiliki dampak positif bagi perekonomian masyarakat secara keseluruhan. “Peningkatan konsumsi listrik untuk sektor bisnis adalah kabar gembira untuk kita semua, bukan cuma untuk PLN. Karena ini berarti perekonomian masyarakat kita terus tumbuh,” tambahnya.
Selain sektor bisnis, penjualan listrik untuk sektor rumah tangga juga menunjukkan pertumbuhan yang positif hingga Juni 2023. Total penjualan listrik untuk sektor rumah tangga mencapai 58,69 TWh, naik sebesar 3,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Pemulihan ekonomi dan meningkatnya aktivitas masyarakat menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan konsumsi listrik di sektor ini.
Menanggapi tren ini, Darmawan menyatakan bahwa masyarakat semakin mengadopsi “electrifying lifestyle” yang canggih dan modern. Kecanggihan teknologi telah mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi listrik dalam jumlah yang lebih besar.
Menghadapi sisa tahun ini, Darmawan menyebut bahwa PLN telah memetakan potensi-potensi pasar baru dan telah menyiapkan strategi untuk terus mendorong peningkatan penjualan pada periode Juli hingga Desember 2023.
“Kami akan terus mencari ceruk-ceruk pasar baru untuk meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan ke pelanggan. PLN ingin listrik ini menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial,” pungkas Darmawan.
Dengan komitmen kuat dan berbagai strategi yang disiapkan, PT PLN (Persero) berharap dapat terus berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan listrik masyarakat Indonesia.