PT PLN (Persero) Dukung Eksosistem Kendaraan Listrik untuk Lingkungan yang Lebih Hijau

Ilustrasi pengisian kendaraan listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN yang memudahkan pemilik kendaraan mobil listrik. Infrastruktur SPKLU sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan untuk mengetahui lokasi SPKLU terdekat dapat dilihat pada aplikasi PLN Mobile.

KLIK24.NEWS Jakarta – PT PLN (Persero), perusahaan listrik milik negara, kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung perkembangan eksosistem kendaraan listrik (electric vehicle atau EV) yang semakin pesat di Indonesia. Banyak kalangan masyarakat merasakan manfaat dan keunggulan dari transisi ke kendaraan listrik.

Salah satu pengguna mobil listrik, Norita, membagikan pengalamannya menggunakan mobil listrik selama 5 bulan terakhir, dengan menyoroti keuntungan dalam hal penghematan biaya dan ramah lingkungan dari kendaraan listrik.

BACA JUGA : Turnamen Walikota Cup Sepak Bola Putri BMR Dimulai di Kotamobagu

“Mobil listrik sangat hemat biaya operasional; mulai dari pajak hingga servis, semuanya lebih murah. Biaya servis yang biasanya bisa mencapai Rp500 ribu, untuk mobil listrik hanya sekitar Rp100 ribu. Selain itu, mobil listrik juga ramah lingkungan, tanpa mengeluarkan asap atau polusi,” ujar Norita.

Norita juga menekankan bahwa pengguna mobil listrik akan tetap menikmati biaya operasional yang stabil dan terjangkau, bahkan saat terjadi kemacetan. “Sebelumnya, saya biasanya menghabiskan sekitar Rp2 juta per bulan untuk bahan bakar dan perawatan. Namun, setelah beralih ke mobil listrik, pengeluaran bulanan saya hanya sekitar Rp200.000 hingga Rp300.000 saja,” tambahnya.

Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) untuk memudahkan pengguna kendaraan motor listrik melakukan penukaran baterai.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Wawan Poedji Santoso, seorang driver ojek online (ojol), yang merasakan hemat biaya dan kenyamanan lebih setelah menggunakan sepeda motor listrik. Setelah beralih ke sepeda motor listrik untuk layanan ojek online, dia mampu mengurangi pengeluaran yang berlebihan. “Sekarang, saya bisa menabung lebih banyak. Pengeluaran bensin harian sekitar Rp50 ribu dan biaya perawatan sekitar Rp200 ribu setiap dua hingga tiga minggu, tidak lagi menjadi masalah,” ungkap Wawan.

Meskipun awalnya sempat bingung tentang penggunaan kendaraan listrik, Wawan kini merasa nyaman, termasuk dalam hal perawatan dan biaya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia sedang mempercepat pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon, mendorong transformasi industri, dan meningkatkan ketahanan energi nasional.

“PT PLN (Persero) siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu khawatir, karena infrastruktur pengisian daya telah tersebar luas. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap digunakan, mudah dan nyaman,” kata Darmawan.

Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) PLN sebagai alternatif lain untuk memudahkan pengguna kendaraan motor listrik melakukan pengisian daya.

Darmawan juga menekankan bahwa PLN menyediakan layanan pengisian daya di rumah untuk memudahkan pengguna dalam pengisian daya di rumah. Dengan demikian, pengguna tidak perlu khawatir jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.

Selain itu, Darmawan juga menjelaskan bahwa menggunakan kendaraan listrik dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan. Sebagai contoh, sepeda motor berbahan bakar bensin yang menempuh jarak 50 kilometer memerlukan 1 liter bahan bakar, sedangkan sepeda motor listrik yang menempuh jarak yang sama membutuhkan sekitar 1,2 kilowatt hour (kWh) listrik.

BACA JUGA : Lomba Gambus dan Salamat Semarakkan Perayaan HUT RI ke-78 di Kota Kotamobagu

“Dengan asumsi tarif listrik sekitar Rp1.699,53 per kWh, biaya untuk sepeda motor listrik hanya sekitar Rp2.500. Di sisi lain, biaya untuk sepeda motor berbahan bakar bensin sekitar Rp13.000 untuk jarak yang sama. Ini menunjukkan bahwa sepeda motor listrik sekitar 80% lebih murah untuk dioperasikan dibandingkan dengan sepeda motor berbahan bakar bensin,” jelas Darmawan.

Darmawan juga menekankan aspek ramah lingkungan dari kendaraan listrik, dengan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan. “Jika kita membandingkan emisi yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar minyak dan kendaraan listrik, konsumsi 1 liter bahan bakar setara dengan 1,2 kWh listrik. Emisi karbon dari 1 liter bahan bakar adalah 2,4 kg CO2e, sedangkan emisi karbon dari 1,2 kWh listrik hanya 1,3 kg CO2e. Ini berarti penggunaan kendaraan listrik dapat mengurangi emisi karbon sekitar 50%,” tutup Darmawan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *