“Jejak Kehidupan”

Illustrasi

KLIK24.NEWS Cerpen – Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan, hiduplah seorang perempuan tua bernama Nini Sumarti. Nini Sumarti adalah seorang dukun yang memiliki keahlian dalam menyembuhkan penyakit dan membaca jejak kehidupan melalui benda-benda pribadi.

Suatu hari, seorang pemuda muda bernama Rama datang menemui Nini Sumarti. Dia membawa sebuah cincin perak yang penuh dengan goresan dan tanda-tanda usang. Rama meminta Nini Sumarti untuk membantu membaca jejak kehidupan melalui cincin tersebut.

Nini Sumarti memegang cincin itu dengan lembut dan menutup matanya. Dia meresapi energi yang terpancar dari cincin itu, menyusuri jejak-jejak yang tertinggal di dalamnya. Setelah beberapa saat, matanya terbuka, dan dia menatap Rama dengan pandangan penuh makna.

BACA JUGA : Bupati Sam Sachrul Mamonto Membuka Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Lembaga Adat Desa di Kabupaten Boltim

“Cincin ini adalah milik kakek moyangmu,” ujar Nini Sumarti dengan suara lembut. “Dia adalah seorang pria yang penuh dengan tekad dan semangat. Dia mengalami banyak cobaan dalam hidupnya, tetapi selalu berjuang dengan gigih.”

Rama terdiam, terpesona oleh kata-kata Nini Sumarti. Dia sendiri tidak tahu banyak tentang kakek moyangnya, karena telah lama tiada.

Nini Sumarti melanjutkan, “Kau membawa cincin ini untuk suatu alasan, bukan hanya sekadar bertanya tentang jejak kehidupan. Kau ingin mengambil inspirasi dari perjalanan hidup kakek moyangmu.”

Rama mengangguk perlahan. “Betul, Bu Nini. Saya merasa terjebak dalam kebingungan dan keputusasaan. Saya ingin menemukan arah hidup yang benar.”

Nini Sumarti tersenyum bijaksana. “Kakek moyangmu memberimu pesan yang jelas melalui cincin ini. Jejak-jejak hidupnya mengajarkan bahwa ketekunan dan semangat adalah kunci untuk mengatasi segala rintangan. Tidak ada jalan pintas dalam mencapai tujuan. Kau harus bersedia berjuang dengan penuh tekad, meski tantangan datang menghadang.”

BACA JUGA : Bupati Sam Sachrul Mamonto Mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dalam Perayaan HUT RI Ke-78 di Boltim

Rama merenung sejenak. Kata-kata Nini Sumarti menyentuh hatinya dengan mendalam. Dia merasa seperti menemukan jawaban yang telah lama dia cari.

Setelah pertemuan itu, Rama merenung tentang jejak kehidupan kakek moyangnya yang tercermin dalam cincin itu. Dia memutuskan untuk mengubah hidupnya, mengejar impian-impian yang telah lama dia pendam. Meskipun perjalanan akan sulit, dia bersumpah untuk menghadapi setiap rintangan dengan tekad dan semangat yang sama seperti kakek moyangnya.

Dan begitulah, Rama mulai menjalani hidup dengan semangat baru. Jejak kehidupan kakek moyangnya yang terukir dalam cincin perak telah memberinya inspirasi dan panduan untuk melangkah maju, menjelajahi jalan yang belum pernah dia tempuh sebelumnya.***

Berita Lainnya :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *