KLIK24.NEWS Warna – Candi Prambanan, sebuah kompleks kuil Hindu yang menakjubkan, terletak di dataran tinggi Jawa Tengah, Indonesia. Sebagai contoh luar biasa dari seni arsitektur Hindu, Candi Prambanan memiliki sejarah yang kaya dan menarik.
Dibangun pada abad ke-9 oleh dinasti Mataram, yang saat itu berkuasa di Jawa Tengah. Kompleks ini merupakan manifestasi kekuatan dan kejayaan kerajaan Hindu pada masa itu. Konstruksinya dimulai pada tahun 850 Masehi dan berlangsung selama beberapa dekade.
BACA JUGA : Giacomo Agostini Bersedia Jadi Pelatih Marc Marquez dengan Syarat Tertentu
Prambanan terdiri dari sejumlah candi, dengan Candi Shiva sebagai yang paling utama. Patung utama di dalamnya adalah Shiva Mahadeva, dewa penghancur yang dianggap paling utama dalam agama Hindu. Selain itu, terdapat pula Candi Brahma dan Candi Vishnu, masing-masing didedikasikan untuk dewa pencipta dan pemelihara.
Prambanan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-10, tetapi seperti Borobudur, candi ini juga mengalami kemunduran setelah masa kejayaannya. Gempa bumi dan letusan gunung berapi menghantam kompleks ini, menyebabkan kerusakan serius.
Seiring berjalannya waktu, Prambanan mengalami proses pemulihan yang mirip dengan Borobudur. Pada tahun 1930-an, upaya restorasi dimulai, dan pada tahun 1991, UNESCO mengakui Prambanan sebagai Situs Warisan Dunia, mengukuhkan pentingnya kompleks ini dalam sejarah seni dan kebudayaan Indonesia.
BACA JUGA : Menyongsong Hari Listrik Nasional ke-78, PLN Tebar Cahaya di Seluruh Penjuru Negeri
Candi Prambanan tetap menjadi situs suci dan pusat kegiatan keagamaan Hindu. Setiap tahun, festival Ramayana, yang menggambarkan epik Hindu kuno, diadakan di area candi ini, menarik ribuan pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Kompleks Candi Prambanan tidak hanya merupakan perwujudan seni dan arsitektur Hindu yang luar biasa, tetapi juga sebuah warisan berharga yang terus memainkan peran penting dalam kehidupan spiritual dan budaya Indonesia. Dengan keelokannya yang abadi, Prambanan mengajarkan kita tentang kejayaan masa lalu dan keberlanjutan warisan budaya yang kaya.***