PLN Jalin Kerjasama dengan Lima Perusahaan Energi Terkemuka untuk Akselerasi Transisi Energi di Indonesia

Komitmen bersama yang menandakan semangat kolaborasi dalam bertransisi energi mewujudkan net zero emissions di tahun 2060. Keterangan: Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (tengah) bersama Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Yudo Dwinanda Priaadi (keempat dari kiri), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (keempat dari kanan), Regional President of Commercial GE Gas Power Asia Venkat Kannan (kedua dari kiri), Country Managing Director Hitachi Energy Indonesia Predag Grupkovic (ketiga dari kanan), Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi (kanan), Vice President China Southern Power Grid International (HK) Co., Ltd Gong Tiansen (kedua dari kanan), Country Manager Indonesia Electricite de France (EDF) International Division Chandra Satria Muda (kiri), Country Coordinator untuk program INDODEPP Danish Energy Agency Danish Energy Agency Anders Kruse (ketiga dari kiri).

KLIK24.NEWS Tangerang – PLN Jalin Kerjasama, PT PLN (Persero) terus melangkah maju dalam upaya akselerasi transisi energi dengan memperluas kolaborasi di tingkat global. Dalam acara Enlit Asia 2023, PLN menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan lima perusahaan energi terkemuka dunia, yaitu PT Hitachi Sakti Energy Indonesia, Electricite de France SA (EDF), GE Vernova, The Danish Energy Agency, dan China Southern Power Grid International (HK) Co., Ltd. Kolaborasi ini bertujuan untuk pengembangan ekosistem hijau di Indonesia.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa menghadapi krisis perubahan iklim memerlukan kerjasama global dalam komunitas energi. Dengan kolaborasi ini, PLN akan mendapatkan dukungan dalam menjalankan transisi energi untuk mencapai target net zero emisi pada tahun 2060.

BACA JUGA : PLN Suluttenggo Luncurkan Program Desa Berdaya untuk Mendorong Perekonomian dan Wisata di Desa Palaes

“Dengan kolaborasi ini, kita tidak hanya akan mampu memetakan setiap tantangan yang ada, tetapi juga mampu mengatasi setiap tantangan tersebut. Sehingga, misi besar transisi energi bisa terwujud,” ungkap Darmawan dalam Enlit Asia 2023 dengan tema “Strengthening ASEAN Readiness in Energy Transition” pada Selasa, (14/11) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan.

Prosesi penandatanganan MoU antara PLN dan 5 perusahaan energi dan kelistrikan terkemuka dunia yaitu PT Hitachi Sakti Energy Indonesia, Electricite de France SA (EDF), GE Vernova, The Danish Energy Agency dan China Southern Power Grid International (HK) Co., Ltd. yang dilakukan langsung oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (keempat dari kanan), disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (keempat dari kiri) dan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Yudo Dwinanda Priaadi (ketiga dari kanan).

MoU antara PLN dan China Southern Power Grid International (HK) Co., Ltd. mencakup penjajakan peluang kemitraan jangka panjang untuk pengembangan High Voltage Direct Current (HVDC), pumped storage, interkoneksi antarpulau, hingga smart grid. Sementara MoU dengan EDF, GE Vernova, dan The Danish Energy Agency akan melibatkan studi bersama dan pertukaran informasi untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

PLN juga menghadapi tantangan dalam mismatch sumber energi baru terbarukan (EBT) yang terisolir dengan pusat demand listrik di perkotaan. Untuk mengatasi hal ini, PLN sedang merancang pembangunan green enabling transmission line.

BACA JUGA : Sekda Kotamobagu Buka Sosialisasi Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Launching Aplikasi Inovatif

Darmawan menambahkan bahwa tantangan lainnya adalah listrik EBT yang bersifat intermiten dan fluktuatif. PLN siap membangun smart grid yang dilengkapi dengan flexible generation, smart transmission, smart distribution, hingga smart meter. PLN juga telah merancang Accelerated Renewable Energy Development (ARED) untuk mendorong pengembangan green enabling transmission line dan smart grid guna memperkuat sistem suplai listrik hijau di Indonesia.

“Bisakah PLN melakukannya sendiri? Jawabannya tidak. Ini adalah tantangan global, kita harus mengatasinya dengan cara yang terpadu. Komunitas global harus bersatu untuk mengatasi tantangan perubahan iklim,” pungkas Darmawan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *