KLIK24.NEWS Kotamobagu — Kapolres Kotamobagu, AKBP Irwanto, SIK, MH, membuka kegiatan Talkshow Manajemen Konflik dengan tema “Bangun Komunikasi dan Wujudkan Solidaritas Sesama Anak Negeri”, yang digelar di Aula Mapolres Kotamobagu, Jalan Paloko Kinalang No. 1, pada Rabu (14/5/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat utama dan personel Polres Kotamobagu, perwakilan dari Kodim 1303 Bolmong, serta tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama se-Kotamobagu.
Kapolres: Mitigasi dan Strategi Jadi Kunci Hadapi Konflik, Dalam sambutannya, Kapolres AKBP Irwanto menegaskan pentingnya strategi dalam menangani konflik agar tidak berkembang menjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Sebagaimana pesan Kapolda Sulut, anggota Polri harus mengedepankan 3K: Komunikasi, Koordinasi, dan Kolaborasi. Tiga hal ini sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar Kapolres.
Ia juga mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan dengan serius dan menyimak materi yang disampaikan, demi memperkuat sinergi lintas elemen dalam menjaga stabilitas daerah.
Ustad Faisal Sabaya Paparkan Strategi Damai di Tengah Perbedaan, Materi utama talkshow disampaikan oleh Ustad Faisal A. Sabaya, S.Ag., M.Pd, dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, yang mengangkat pentingnya manajemen konflik berbasis nilai-nilai keagamaan, komunikasi yang sehat, dan pendekatan kultural dalam membangun solidaritas sosial.
Kehadiran Tokoh-Tokoh Penting Warnai Talkshow ini juga menjadi ajang silaturahmi dan konsolidasi antara aparat keamanan dengan tokoh-tokoh masyarakat lintas sektor, di antaranya: Ketua FKUB Kotamobagu, Hi. Yusuf Dany Pontoh, Ketua Laskar Bogani Indonesia, Hi. Dolfie Paat, Ketua Sinode GMIBM, Pdt. Fekky Kamasaan, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Bolaang Mongondow, Hi. Z.A. Lantong, Kepala Badan Kesbangpol Kotamobagu, Siti Rafika Bora
Sinergi Tiga Pilar untuk Kotamobagu yang Aman dan Damai, Melalui kegiatan ini, Polres Kotamobagu berharap terbentuk komitmen bersama antara aparat, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen warga dalam membangun komunikasi yang efektif serta memperkuat solidaritas sosial sebagai benteng utama menghadapi potensi konflik.
Talkshow ini menjadi bukti bahwa keamanan daerah bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi hasil kolaborasi aktif seluruh anak bangsa.***
