KLIK24.NEWS Manado – Sulawesi Utara menghadapi tantangan cuaca ekstrem selama satu pekan terakhir, dengan hujan lebat dan angin kencang yang terus melanda sejumlah wilayah, khususnya di Kota Manado dan sekitarnya. Daerah yang terdampak mencakup Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sitaro, dan Talaud. Dampak cuaca ekstrem ini mencakup pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor, yang berimbas pada terhentinya suplai listrik di beberapa wilayah.
BACA JUGA : Pj. Wali Kota Kotamobagu Meriahkan Perayaan 70 Tahun SD Negeri 1 Poyowa Kecil
Ari Dartomo, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo), menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang sangat buruk saat ini telah berdampak signifikan pada sistem kelistrikan. “Terutama ketika hujan deras disertai dengan angin kencang, untuk itu diperlukan upaya ekstra untuk dapat memastikan minimnya gangguan yang muncul,” ungkap Dartomo.
Pihak PLN UID Suluttenggo meminta maaf atas gangguan kelistrikan yang terjadi akibat cuaca ekstrem tersebut. Dartomo menegaskan bahwa PLN sedang melakukan identifikasi sumber gangguan dan berusaha keras untuk memulihkan pasokan listrik secepat mungkin.
“PLN memohon maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan terhentinya aliran listrik sementara, dan PLN akan terus berupaya meningkatkan keandalan pasokan listrik demi pelayanan terbaik untuk masyarakat,” ucapnya. Tim recovery PLN sedang berupaya keras untuk melakukan normalisasi sistem kelistrikan yang terganggu. “Hingga saat ini, progres perbaikan sudah mencapai 64% dan terus berlanjut. Petugas tentunya mempercepat proses perbaikan gangguan listrik dengan tetap mengutamakan keselamatan,” tambah Dartomo.
BACA JUGA : Mensejahterakan Rakyat Tanggung Jawab Utama Pemerintah
Keberlanjutan upaya pemulihan ini diharapkan dapat mengembalikan aktivitas masyarakat ke kondisi normal secepat mungkin. PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan keandalan pasokan listrik demi menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat di tengah tantangan cuaca ekstrem yang melanda.***