KLIK24.NEWS Jakarta – Komisi VII DPR RI memberikan apresiasi terhadap langkah PT PLN (Persero) yang agresif dalam menjalankan transisi energi guna mengurangi emisi karbon di Indonesia. Meskipun langkah di sektor kelistrikan dinilai positif, Komisi VII mendorong pemerintah untuk membuka kerja sama lintas sektor guna mempercepat dekarbonisasi di seluruh aspek kehidupan nasional.
Anggota Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga, menekankan bahwa penurunan emisi tidak bisa hanya dilakukan di sektor kelistrikan saja. Ia menyoroti sektor transportasi sebagai penyumbang emisi karbon yang signifikan. Lamhot meminta dukungan semua pihak untuk meningkatkan upaya pengurangan emisi di sektor transportasi agar upaya transisi energi menjadi holistik.
Dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM dan PLN, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi, menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai target transisi energi. Meskipun fokus pada sektor kelistrikan, ia mengakui perlunya genjotan dalam reduksi emisi dari sektor transportasi.
Yudo optimistis bahwa pada tahun 2026, pembangkit EBT di sektor kelistrikan dapat mencapai 5,5 GW. Sambil berusaha mencapai target ini, tantangan seperti harmonisasi antara supply dan demand listrik terus dihadapi dan diselesaikan oleh pemerintah.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa PLN telah berhasil mengurangi emisi hingga 54 juta ton CO2 hingga tahun 2023 dengan berbagai upaya dekarbonisasi. Pembangkit EBT yang ditambahkan sebanyak 4 GW antara 2011 hingga 2023 turut berkontribusi pada penurunan emisi sebesar 17,4 juta ton CO2.
Inovasi teknologi, seperti co-firing di 41 PLTU, juga menjadi langkah PLN dalam mengurangi emisi karbon hingga 1,7 juta ton CO2. Selain itu, peningkatan efisiensi jaringan transmisi dan pembangkit turut menghasilkan penurunan emisi sebesar 10 juta ton CO2.
Dalam upaya yang terus berlanjut, PLN mengganti teknologi di PLTU dari subcritical menjadi supercritical dan ultrasupercritical, menghasilkan penurunan emisi sebesar 17,3 juta ton CO2. Direktur Utama PLN menegaskan komitmennya untuk memastikan kehidupan yang lebih baik dengan terus melakukan transisi energi.
BACA JUGA : Tim Resmob Polres Kotamobagu Tangkap Pelaku Curanmor di Matali
Rapat Dengar Pendapat tersebut turut dihadiri oleh jajaran direksi PLN, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi, Direktur Pembangkitan PLN Adi Lumakso, Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto, Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah, dan Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra.***