KLIK24.NEWS Tasikmalaya – PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia kembali meluncurkan program pengembangan biomassa berbasis ekonomi kerakyatan, kali ini di Tasikmalaya, Jawa Barat. Setelah sukses di Cilacap dan Gunung Kidul, program ini diresmikan pada Kamis (26/9), dengan tujuan memberdayakan masyarakat setempat dan didukung penuh oleh Pemerintah Daerah.
BACA JUGA : Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau dan Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat, menyampaikan optimismenya terhadap dampak positif program tersebut. “Ini menjadi langkah strategis untuk kemajuan Kabupaten Tasikmalaya, khususnya dalam sektor pertanian. Program ini mampu mengubah lahan kritis menjadi produktif, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Program ini memanfaatkan tanaman indigofera, yang selain berfungsi memperbaiki kualitas lahan, juga menghasilkan bahan bakar biomassa melalui rantingnya. Rismayadi (40), anggota kelompok tani lokal, menyebut bahwa program ini membawa manfaat besar bagi desanya, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. “Lahan yang dulunya tandus kini subur, dan hasilnya bisa digunakan untuk pakan ternak serta co-firing biomassa oleh PLN,” jelasnya.
BACA JUGA : PLN dan Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu untuk Kembangkan Biomassa Co-Firing di Tasikmalaya
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa pengembangan biomassa ini adalah bagian dari upaya akselerasi transisi energi. Program ini telah melibatkan lebih dari 400 masyarakat setempat dengan potensi ekonomi mencapai Rp30 miliar per tahun, dan diharapkan mampu mencakup 1,25 juta orang di seluruh Indonesia dengan nilai hingga Rp9,5 triliun per tahun.
Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan PLN dalam program ini tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan, menjadikannya model pengembangan energi yang berkelanjutan untuk masa depan.***