KLIK24.NEWS Cerpen – Dari Buku Catatan ke Kehidupan Nyata, Di perpustakaan kota yang sunyi, seorang wanita muda bernama Mia duduk di antara rak-rak buku yang penuh dengan pengetahuan dan kisah-kisah dunia. Dia tenggelam dalam buku catatan yang sedang dia baca, terpesona oleh kata-kata yang terpahat di dalamnya.
Saat Mia sibuk membaca, selembar kertas jatuh dari salah satu buku di rak. Dia mengambilnya dan membacanya dengan rasa ingin tahu. Isinya adalah sebuah surat yang ditulis oleh seorang pria bernama Liam. Dalam surat itu, Liam bercerita tentang impian-impian dan perjalanan hidupnya. Dia mengungkapkan betapa dia ingin menjalani petualangan dan mengejar tujuannya.
Surat tersebut membuat Mia merasa terhubung dengan si penulis. Ada sesuatu yang dalam dalam kata-kata Liam yang menggetarkan hatinya. Dia merasa seolah-olah dia mengerti perasaan dan impian Liam.
Mia memutuskan untuk merespons surat itu. Dia menulis sebuah balasan, berbagi cerita tentang hidupnya, impian-impian, dan pandangan tentang dunia. Dia memasukkan surat balasan itu ke dalam buku catatan dan meletakkannya di tempat yang sama dengan surat yang pertama kali dia temukan.
BACA JUGA : Pesta Rakyat Menutup Rangkaian Peringatan HUT Kemerdekaan Ke-78 RI di Kota Kotamobagu
Beberapa hari kemudian, Mia kembali ke perpustakaan dan menemukan sebuah balasan di dalam buku catatan. Kali ini, Liam merespons dengan cerita yang lebih dalam tentang perjalanan hidupnya. Dia menceritakan tentang pengalaman-pengalaman yang membentuk dirinya dan cita-cita yang ingin dia wujudkan.
Begitu seterusnya, Mia dan Liam terus saling bertukar cerita melalui buku catatan. Mereka menjadi teman pena yang mengungkapkan perasaan dan pemikiran mereka tanpa pernah bertemu secara langsung. Melalui kata-kata, mereka saling memahami dan mendukung satu sama lain.
Namun, suatu hari, Mia menemukan buku catatan kosong di tempat biasa mereka. Dia bingung dan sedih, tak tahu apa yang terjadi pada Liam. Beberapa hari berlalu tanpa kabar dari Liam, hingga akhirnya Mia menemukan sebuah surat di luar rumahnya.
Surat itu ditulis oleh Liam, dan dia menjelaskan bahwa dia akan melakukan perjalanan besar untuk menjalani impian-impian yang selama ini dia tulis dalam buku catatan. Dia ingin mengalami dunia dan mengejar tujuannya dengan sepenuh hati.
BACA JUGA : Bendahara Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Mendapatkan Edukasi Perpajakan
Mia merasa campur aduk. Dia merasa senang atas keberanian Liam, tetapi juga merasa kehilangan. Mereka telah saling memahami melalui kata-kata, tetapi sekarang, Liam akan pergi untuk waktu yang tidak ditentukan.
Tapi Mia juga merasa terinspirasi. Dia menyadari bahwa buku catatan hanya sebatas alat komunikasi. Impian dan perjalanan hidup nyata harus dijalani di dunia nyata. Dari kepergian Liam, Mia belajar bahwa ada saatnya untuk mengubah kata-kata menjadi tindakan, mengambil langkah pertama untuk menjalani impian.
Dalam hatinya, Mia menyimpan semua kenangan yang mereka bagikan melalui buku catatan. Dan suatu hari nanti, ketika dia memulai perjalanan hidupnya sendiri, dia tahu bahwa Liam telah memberinya keberanian dan inspirasi untuk berani menghadapi dunia dan mengejar apa yang dia inginkan.***