Pagi Jumat dan Pedang Kebijaksanaan Legenda Persatuan di Desa Hijau

Ilustrasi

KLIK24.NEWS Cerpen – Pagi Jumat dan Pedang Kebijaksanaan, di sebuah desa kecil yang dikelilingi perbukitan hijau, terjadi kejadian yang sangat istimewa. Hari itu adalah Jumat, hari yang dinanti-nanti oleh seluruh penduduk desa. Semua orang berkumpul di alun-alun desa, menunggu dengan antusias. Mereka mempersiapkan diri untuk sebuah acara yang sudah menjadi tradisi turun-temurun. Suasana ceria dan hangat mengisi udara, menyatu dengan semilir angin yang membawa aroma bunga-bunga liar.

Pada puncak alun-alun, terdapat sebuah pohon tua yang menjadi saksi bisu setiap peristiwa penting dalam sejarah desa itu. Pohon itu adalah tempat di mana keputusan-keputusan besar diumumkan dan perayaan-perayaan diadakan.

BACA JUGA : Polres Kotamobagu Perkuat Kesiapan Amankan Perayaan Natal dan Tahun Baru Serta Masa Kampanye Pileg dan Pilpres 2024

Ketika matahari mulai muncul di ufuk timur, kepala desa bersama para tetua desa memasuki alun-alun. Mereka membawa sebuah kotak kayu yang dipercayai sebagai pusaka turun-temurun. Kotak itu berisi sesuatu yang dijaga dengan ketat dan hanya dibuka pada pagi Jumat yang istimewa ini.

Dengan penuh khidmat, kepala desa membuka kotak kayu itu dan mengeluarkan selembar kain putih yang terlipat rapi. Di dalamnya terdapat sebilah pedang kuno yang bersinar di bawah sinar matahari pagi. Pedang itu diyakini memiliki kekuatan magis dan menjadi simbol kedamaian serta keadilan di desa itu.

BACA JUGA : Fokus Pembahasan APBD 2024 dan Ranperda Penting, Pj. Wali Kota Kotamobagu Pimpin Rapat Paripurna DPRD

Pada setiap pagi Jumat, pemuda terpilih dari desa tersebut berdiri di depan penduduknya. Dia adalah pahlawan desa yang dipilih untuk mengangkat pedang tersebut dan bersumpah melindungi kebenaran, keadilan, dan kedamaian desa. Sejak saat itu, dia dianggap sebagai pelindung desa dan dihormati oleh semua orang.

Kisah pagi Jumat itu menjadi legenda yang terus diceritakan dari generasi ke generasi. Pedang kuno itu tetap menjadi simbol persatuan dan kekuatan di desa kecil itu. Setiap tahun, pada pagi Jumat, penduduk desa berkumpul untuk merayakan pahlawan mereka dan mengenang kisah terpenting yang mengikat mereka bersama.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *