KLIK24.NEWS Tahuna -Untuk Mendukung Target Net Zero Emission 2060, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tahuna memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai langkah kontribusi Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
Proyek PLTS ini melibatkan tiga pulau di Kabupaten Kepulauan Sangihe, yaitu Pulau Lipang (kapasitas 150 Kwp), Pulau Laotongan (kapasitas 180 Kwp), dan di Kepulauan Sitaro, Kampung Pulau Pahepa dan Tatile (kapasitas 270 Kwp).
BACA JUGA : Raafat Marra: Evaluasi Keberhasilan Hamas dalam Perang Gaza yang Berlangsung Hari ke-85
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo), Ari Dartomo, menyatakan bahwa pembangunan PLTS tahap pertama ini bertujuan untuk menurunkan emisi karbon dan menyediakan energi bersih bagi masyarakat.
“Pembangunan PLTS tahap 1 di Pulau Lipang, Laotongan, dan Pahepa diharapkan dapat menguatkan tekad kita untuk terus berinovasi dalam memanfaatkan potensi sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti energi matahari dan energi lainnya yang dihasilkan dari alam,” ungkap Dartomo.
BACA JUGA : Merayakan Milad ke-22 Ikatan Keluarga Besar Madrasah Aliyah Negeri Kotamobagu, Pj. Wali Kota Kotamobagu, Dr. Drs. Hi. Asripan Nani, M.Si., Resmi Menutup Festival Seni Budaya dan Bazaar Kuliner
Untuk Mendukung Target Net Zero Emission 2060 Manager UP3 Tahuna, Muhammad Taufik, menambahkan bahwa pembangunan PLTS tahap kedua di delapan pulau lainnya di Kepulauan Sangihe dan Sitaro sudah dalam tahap survey dan penyusunan dokumen. PLN terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk kelancaran pembangunan proyek ini.
Sebelumnya, PLN telah berhasil membangun PLTS Smart Grid Sangihe dengan kapasitas 1.3 mWp dan PLTS Rooftop Kantor PLN UP3 Tahuna dengan kapasitas 70 kWp. Dengan proyek ini, progres Energi Baru Terbarukan pada sistem kelistrikan Sulawesi Utara mencapai 24%. Upaya ini menjadi langkah positif dalam mendukung upaya Indonesia mencapai sasaran Net Zero Emission pada tahun 2060 dan memperkuat infrastruktur energi berkelanjutan di wilayah kepulauan.***