KLIK24.NEWS Warna – Raafat Marra, seorang pengamat dan analis politik Palestina, menyoroti aspek strategis dalam menilai hasil pertempuran atau perang, mengungkapkan bahwa kesuksesan suatu pihak tidak hanya tergantung pada metode yang digunakan, tetapi juga pada tujuan strategis yang ditetapkan. Pernyataan ini muncul dalam konteks perang Gaza yang telah berlangsung selama 85 hari.
BACA JUGA : Merayakan Milad ke-22 Ikatan Keluarga Besar Madrasah Aliyah Negeri Kotamobagu, Pj. Wali Kota Kotamobagu, Dr. Drs. Hi. Asripan Nani, M.Si., Resmi Menutup Festival Seni Budaya dan Bazaar Kuliner
Dalam mempertanyakan hasil pertempuran antara Hamas dan Tentara Israel, Marra menyatakan bahwa jawaban atas pertanyaan kunci ini masih sulit dipastikan karena sifat konflik yang terus berlanjut. Meskipun terdapat berbagai perspektif mengenai keberhasilan kelompok perlawanan, Marra menekankan bahwa kesimpulan yang pasti masih terlalu dini.
Raafat Marra, secara khusus menyoroti Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, yang memiliki visi strategis melibatkan perlawanan terhadap tentara pendudukan Israel, mempertahankan perlawanan, melemahkan penjajah (Israel), mencapai pembebasan menyeluruh (wilayah dan tahanan Palestina di penjara Israel), dan pembangunan negara.
BACA JUGA : Bersama TNI AL dan Polres Kepulauan Sangihe, PLN UP3 Tahuna Gelar Sosialisasi Antiradikalisme dan Wawasan Kebangsaan
Dalam sebuah wawancara dengan Quds Press, Marra menekankan pentingnya operasi Banjir Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober 2023, sebagai satu langkah strategis dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Meskipun pertanyaan mengenai hasil perang Gaza masih belum terjawab, pengamat ini menyoroti kompleksitas konflik dan menawarkan pandangan tentang relevansi visi strategis dalam mengevaluasi perjalanan konflik yang sedang berlangsung.***
