KLIK24.NEWS Warna – Uthman bin Affan (RA), sahabat yang mulia, merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam yang memiliki peran sentral dalam memperluas agama ini dan memperkokoh persatuan umat Muslim. Dia adalah Khalifah ketiga dalam sejarah Islam, dan pemerintahannya dikenang sebagai periode kemakmuran, pencerahan, dan ekspansi.
Uthman bin Affan dilahirkan di Mekah dari keluarga Quraisy yang terhormat. Sebelum memeluk Islam, dia dikenal sebagai pedagang yang kaya dan dermawan. Ketika Islam pertama kali muncul, Uthman segera tertarik dan mengadopsi kepercayaan ini. Dia adalah salah satu dari sepuluh orang yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad (SAW) dalam satu riwayat.
Salah satu kontribusi paling signifikan Uthman adalah dalam penyusunan Al-Qur’an. Pada masa pemerintahannya, dia memerintahkan pembuatan salinan resmi Al-Qur’an berdasarkan transkripsi yang diajarkan oleh Nabi Muhammad (SAW). Ini mengamankan keaslian dan integritas teks suci ini untuk selamanya.
Uthman diangkat sebagai Khalifah setelah wafatnya Khalifah Umar bin Khattab. Selama masa pemerintahannya, ekonomi Islam berkembang pesat, dan kemakmuran merata ke seluruh penjuru Khilafah. Uthman dikenal sebagai penguasa yang murah hati dan dermawan, sering memberikan harta pribadinya untuk kepentingan umat dan pembangunan infrastruktur.
Uthman terkenal karena berbagai proyek pembangunan yang dia lakukan untuk umat Islam. Dia membangun masjid-masjid, jalan-jalan, dan sumur-sumur di berbagai kota. Salah satu proyeknya yang paling terkenal adalah pembangunan Masjidil Haram di Mekah, yang mengalami perluasan signifikan selama kepemimpinannya.
Warisan Uthman bin Affan dalam sejarah Islam tetap hidup melalui berbagai kontribusi pentingnya. Upayanya dalam menjaga keutuhan Al-Qur’an memastikan bahwa teks suci ini tetap otentik dan tidak berubah hingga hari ini. Kepemimpinannya yang penuh perhatian terhadap pembangunan dan kesejahteraan umat Muslim mencerminkan pentingnya tanggung jawab sosial dalam Islam.
Uthman bin Affan (RA) adalah seorang sahabat yang berdedikasi dan setia terhadap agama dan umat. Meskipun kesetiaan dan upayanya dalam memajukan Islam tidak pernah pudar. Warisannya tetap terjaga dalam bentuk Al-Qur’an yang autentik dan nilai-nilai keadilan serta kemakmuran yang diperjuangkannya.***